Yuk Bunda, Kenali dan Obati Tuberkulosis (TB) Laten Pada Anak
Hi Bunda,
Bicara tentang penyakit, setuju ngga bun, jika saat ini banyak jenis-jenis penyakit bermunculan? penyebab dan penyebarannya pun sangat beragam. Ada jenis penyakit menular seperti cacar, campak dan tuberkulosis (TB) dan ada juga jenis penyakit tidak menular seperti diabetes, asma dan hypertensi.
Virus dan bakteri sebagai salah satu penyebabnya dan penyebarannya juga beragam, ada yang melalui udara, air liur dan masih banyak yang lainnya. Maka, jika disekitar kita ada orang yang batuk dan bersin, kita harus waspada ya bunda, karena itu bisa menjadi awal penyebaran penyakit.
Di Indonesia, penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang banyak menyebabkan kematian. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI bahwa, pada tahun 2016, ada 274 kasus kematian per hari sehingga Indonesia ada di peringkat kedua untuk kasus TB terbanyak di dunia.
Sungguh bukan prestasi yang membanggakan ya bun, tetapi menjadi pukulan keras agar Indonesia menjadi lebih peduli terhadap penyebab dan pengobatan terhadap penyakit TB.
Bunda, ternyata tuberkulosis (TB) dapat menyerang anak-anak juga lho, walaupun menurut data jumlahnya dinamis (naik dan turun) tetapi harus tetap diwaspadai.Yuk bunda, kita kenali tentang penyakit tuberkulosis pada anak.
Fakta Tentang Tuberkulosis (TB) pada Anak di Indonesia.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, sejak tahun tahun 2011 hingga tahun 2016, insiden TB pada anak usia 1-14 tahun cukup dinamis, maka diperlukan kewaspadaan orangtua untuk mendeteksi dini dan menentukan pengobatan yang tepat untuk anak.
- 2011 8,66%
- 2012 8,21%
- 2013 7,92%
- 2014 7,10%
- 2015 8,59%
- 2016 9,04%
Persentase Insiden TB Pada Anak usia 1-14 tahun sejak 2011-2016
Apa Itu Tuberkulosis (TB) Pada Anak
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui udara. Jadi, ketika ada pasien TB Dewasa batuk, bersin atau berbicara, maka akan menghembuskan bakteri TB ke udara. Dan bila bakteri ini terhirup oleh anak, maka anak dapat terinfeksi.
Tidak setiap anak yang menghirup bakteri pasti akan tertular lho bun, tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing anak. Maka dari itu bunda harus selalu memperhatikan kekebalan tubuh anak-anak agar tidak mudah terserang bakteri penyebab penyakit.
20-30% bakteri tuberkulosis menyerang organ tubuh anak seperti kelenjar gerah bening, usus dan tulang. Jadi jika bakteri Mycrobacterium Tuberculosis masuk kedalam tubuh anak, maka akan banyak organ tubuh anak yang menderita penyakit.
Duh jangan sampe ya bun, anak-anak kita tertular bakteri Mycrobacterium Tuberculosis, yuk bun kita kenali Jenis TB pada anak dan gejala apa saja jika anak terkena penyakit TB.
Edukasi Kesehatan tentang Tuberkulosis (TB) pada Anak bersama Sanofi Indonesia
Dari fakta-fakta tentang Tuberkulosis (TB) pada anak tersebut, sebagai wujud kepedulian terhadap penyakit Tuberkulosis (TB) di Indonesia, maka Sanofi Indonesia mengajak masyarakat khususnya para orangtua untuk waspada, mendeteksi dini dan menentukan pengobatan yang tepat untuk anak.
Dalam forum edukasi bersama blogger pada tanggal 7 April 2018 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sanofi Indonesia menghadirkan narasumber dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yaitu Ibu Dr. Wahyuni Indawati, SpA(K) untuk mengupas lebih dalam tentang apa itu penyakit Tuberkulosis (TB) laten pada anak dan bagaimana pencegahan dan pengobatannya.
Ibu Dr. Wahyuni Indawati, SpA(K) dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam
Forum Edukasi Kesehatan TB pada Anak bersama Sanofi Indonesia
Jenis TB Pada Anak
Ada 2 jenis TB pada Anak yaitu :
- Penyakit TB adalah Anak terinfeksi bakteri Mycrobacterium Tubercolosis sehingga menyerang sistem kekebalan tubuh anak dan bakteri berkembang biak. Anak yang terinfksi TB menunjukan gejala tertentu meskipun tidak khas. Jenis ini tidak selalu menularkan kepada orang disekitarnya, kecuali jika anak sudah menderita TB tipe dewasa kemungkinan menularkan sangat bisa.
- TB Laten adalah Anak terinfeksi bakteri Mycrobacterium Tubercolosis tetapi tidak menyerang sistem kekebalan tubuh anak dan bakteri tidak berkembang biak. Anak dengan TB laten tidak menunjukan gejala apapun, dengan melakukan pemeriksaan darah atau tes kulit (skin test) TB baru bisa diketahui apakah anak terinfeksi bakteri Mycrobacterium Tubercolosis
Gejala TB Pada Anak
Bunda, sering kali terjadi bahwa gejala TB pada anak bersifat umum atau tidak khas, mirip dengan gejala penyakit lain, sehingga menyulitkan menentukan diagnosa awal. Jika diagnosa awal sudah keliru, maka akan berdampak pada kesalahan penanganan.
Disini orangtua memiliki peran penting dan diharapkan Ayah dan Bunda tetap waspada dengan beberapa gejala umumnya, ini adalah beberapa gejalan TB pada Anak :
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
- Demam lebih dari 2 minggu, suhu tubuh umumnya naik turun
- Batuk lebih dari 3 minggu, intensitas semakin parah
- Nafsu makan berkurang
- Lesu, anak kurang aktf bermain
- Diare lebih dari 2 minggu
Gejala TB Pada Anak
Pencegahan TB Pada Anak
Pencegahan TB Pada Anak
Setelah bunda mengetahui jenis TB pada anak dan gejalanya yang timbul jika anak terkena TB, ada baiknya bunda juga melakukan usaha, upaya atau pencegahan agar bakteri Mycrobacterium Tuberculosis tidak menyerang anak-anak.
Berikut adalah beberapa upaya pencegahan TB pada anak, sekali lagi peran Ayah dan Bunda sebagai orangtua sangat dibutuhkan, khususnya Bunda yang memiliki waktu bersama anak-anak dirumah lebih lama, harus melakukan beberapa pencegahan seperti :
- Pemberian vaksinasi BCG (Bacille Calmette-Guerin)
- Berikan makanan yang bergizi dan seimbang pada anak
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah, tidak lembab dan cukup sinar matahari
- Jauhi anak dari kontak dengan pasien TB Dewasa, karena TB mudah menular melalui udara
Pengobatan TB Pada Anak
Namun, bunda juga harus tetap membekali diri dengan informasi bagaimana cara pengobatan terhadap pasien yang terserang TB khususnya TB pada anak. Ada beberapa terapi (pengobatan) TB pada anak, yaitu :
- Terapi (pengobatan) pada anak yang sakit TB atau disebut Penyakit TB
- Profilaksis (pengobatan pencegahan) pada anak yang terinfeksi TB karena kontak erat dengan pasien TB Dewasa (Profilaksis Primer) atau terinfeksi TB tanpa sakit (Profilaksis Sekunder). Anak yang terinfeksi TB disebut dengan TB Laten
Pengobatan TB Pada Anak
Lalu kapan saja pengobatan (Terapi atau Profilaksis) diberikan kepada anak anak yang serang TB? Ternyata membutuhkan waktu pengobatan yang tidak sebentar lho bunda, yaitu sekitar 6-12 bulan, tergantung dari tingkat infeksi bakteri TB. Dan juga ada 3-4 jenis obat yang harus dikonsumsi anak.
Selain obat, kepatuhan dan keteraturan dalam meminum obat sangat menentukan keberhasilan lho bunda, jadi harus rutin dan jangan sampai lupa minum obatnya.
Komitmen Sanofi Indonesia
Dalam upaya mencegah Tuberkulosis (TB), Sanofi Indonesia berkomitmen untuk mengeliminasi TB dengan bekerjasama dengan WHO dan menyediakan obat untuk penderita TB.
Ada 3 (tiga) hal yang dilakukan Sanofi Indonesia untuk mengeliminasi TB (Tuberkulosis), yaitu :
- Memutus mata rantai TB
- Mengobati atau penanggulangi tempat TB terjadi atau berada
- Edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya mencegah TB
dr. Arya Wibitomo, Medical Director of Sanofi Indonesia
Gimana bunda, sudah semakin jalan kan tentang penyakit Tuberkulosis (TB) pada anak? dari hasil penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
"Gejala TB pada anak yang bersifat umum (tidak khas) sehingga menyulitkan diagnosa, oleh karena itu orangtua harus mengenali Penyakit TB serta segera melakukan konsultasi ke dokter untuk mendeteksi dini dan mengetahui pengobatan yang tepat"Diperkirakan banyak anak menderita TB di Indonesia tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan benar yang menyebabkan peningkatan dampak negatif terhadap anak
Yuk bunda, kita kenali dan bersama mencegah TB pada anak, karena peran serta bunda serta masyarakat Indonesia pada umumnya sangat membantu dalam kesuksesan Pemerintah yaitu Indonesia Bebas Tuberkulosis (TB) pada tahun 2030.
Salam hangat,
Elly Nurul
Semoga skrg penderita TB di Indonesia bisa berkurang ya mbak jumlahnya
BalasHapusTB tuh mungkin sebagian orang anggap sepele ya tapi dampaknya luas. Pernah ada kenalanku yang mertuanya kena TB trus akhirnya benar2 usaha agar sembuh tapi sebelumnya semua piranti makannya dipisahkan
BalasHapusTB ini penularannya cepet banget ya, mirisnya yg sudah kena TB malas konsisten minum obatnya, akibatnya malah kebal si TBnya
BalasHapusKok serem ya, ponakanku pernah kena dan udah sembuh sekarang. Kifah aja kena asma aku udah kepikiran banget, apalagi tb ya alloh, jauhkan jauhkan. Semoga Indonesia bebas TB ya, aminnn.
BalasHapusInformasi yang sangat penting ini mba Nurul, alhamdulillah anak saya Azzam ga mengalamu gejala yg di uraikan di atas .
BalasHapusAnaknya temenku di Garut sakit TB ini, belum sempet nanya banyak karena takut ganggu kesibukannya bolak balik ke dokter. Alhamdulillah nemu info tentang TB di postingan ini. Nambah pengetahuanku lagi untuk lebih waspada dan aware terhadap gejala penyakit TB ini. Semoga kita dan keluarga kita semua selalu sehat2 yaaa. Amiiiin.
BalasHapusSerem banget cara penularan TB ya,, mesti extra hati2, walaupun sdh ada obatnya
BalasHapusAwalnya saya kira TBC penyakit yang biasa tapi setelah baca postingannya jadi tau klo tidak ditangani bisa berbahaya
BalasHapusTBC mesti diobati sampai tuntas yaa
BalasHapusMakasih infonya mba elly. Harus waspada banget sama TB nih. Semoga sehat selalu.
BalasHapusduh agak ngeri juga. tapi memang harus peduli dan informasinya lengkap supaya bisa warning untuk orang disekitar
BalasHapusTB laten masih terdengar awam ya, tapi sebenarnya sangat bahaya.
BalasHapusOoo diare sampai 2 mgg termasuk gejalanya ya? Berarti harus hati2 ya kalau udah ada yg diluar kebiasaan anak. Insya Allah sih pencegahannya sdh dilakukan. Semoga anak2 sehat selalu yaa..
BalasHapusKok sedih ya ada TB nyerang anak, presentasenya emang kecil tapi tetep miris :(
BalasHapusTmnku soalnya ada yg ketularan anak balitanya kena TB. Untungnya skrng makin banyak edukasi ttg TB ya mbak. Tmnku jg udah menjalani pengobatan dan skrng sdh sehat.
Tuberkolosis ini harus bener2 penanganannya terhadap pasien. Sampai tuntas deh jangan kemana2 dulu kalau belum sembuh kan khawatir orang lain tertular. Masyarakat mesti waspada dan diberi pemahaman lebih detil tentang TBC ini.
BalasHapusGejala TB pada anak emang suka rancu dengan gejala penyakit lainnya. Waktu itu anakku batuk2 lanjut demam. Lama gitu. Aku ke dokter karena khawatir TB. Kata dokter selama tidak kontak dg penderita TB ya ngga usah khawatir itu
BalasHapusYa Allah kasus TB di sini masih banyak banget ya mba.. Jumlah kematiannya juga masih tinggi.. Mesti waspada sama gejala-gejalanya ya.. Semoga anak-anak Kita selalu sehat, Aamiiin..
BalasHapus