Foto sumber : kompas
Hepatitis B adalah jenis Penyakit Menular (PM) dalam bentuk peradangan hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B.
Penularan virus Hepatitis B terbanyak secara vertikal, yaitu 95% dari Ibu hamil terinfeksi Hepatitis B ke bayi yang dikandung atau dilahirkan.
Dear Healthy People,
Apakah pernah mendengar penyakit yang mendapatkan julukan silent killer? Kenapa disebut silent killer, karena banyak penderita penyakit ini yang tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi, hingga pada tahap lanjut atau kronis bahkan sudah terjadi sirosis atau kanker hati.
Bahkan penyakit ini 100 kali lebih infeksius dari HIV, karena sangat berbahaya maka penyakit ini harus dideteksi secara dini bahkan dilakukan pencegah secara nasional.
Apa nama penyakit itu? para dokter menyebut bahwa Hepatitis B adalah jenis Penyakit Menular yang merupakan silent killer dan harus dicegah sedini mungkin.
Sebagai seorang Ibu, saya merasa bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri maupun anak-anak. Karena virus Hepatitis itu dapat tertular ke bayi yang baru lahir dari seorang Ibu yang terinfeksi Hepatitis B.
Lalu bagaimana upaya pencegahan Hepatitis B yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan kita sebagai warga negara Indonesia yang baik untuk peduli terhadap status kesehatan diri masing-masing?
Edukasi Kesehatan dalam rangka Hari Hepatitis Sedunia Tahun 2018
Hari
Hepatitis Sedunia (HHS) diperingati setiap tangal 28 Juli 2018, untuk
terus meningkatkan perhatian pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang bahaya Hepatitis, maka Kementerian Kesehatan RI mengadakan
edukasi dan diskusi kesehatan dengan tema “Deteksi Dini Hepatitis,
Selamatkan Generasi Penerus Bangsa”.
Diskusi yang berlangsung cukup hangat ini, diselenggarakan di Kementerian Kesehatan RI pada Jum’at, 27 Juli 2018. Hadir sebagai narasumber yaitu :
- dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI
- dr. Dr. Andri Sanityoso Sulaiman, SpPD-KEGH, Sekretaris Jenderal PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI)
Kiri-Kanan : Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI (Moderator), Ibu dr. Wiendra Waworuntu,
M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung,
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan RI dan dr. Dr. Andri Sanityoso Sulaiman, SpPD-KEGH, Sekretaris Jenderal PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI)
Apa Itu Hepatitis, Penyebab dan Pencegahannya
Untuk
lebih mengenal apa itu Hepatitis, penyebab dan bagaimana pencegahannya,
Dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes sebagai narasumber pertama mengawali
diskusi dengan memberikan penjelasan apa itu hepatitis.
Apa itu Hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati. Penyebab Hepatitis yaitu dari virus hepatitis yang bisa didapatkan dari obat-obatan, alkohol, perlemakan, parasit (Malaria, Ameba) dan virus lainnya (Dengue, Herpes).
Penyakit Hepatitis itu ada beragam jenis, yaitu Hepatistis A, B, C, D dan E. Lalu bagaimana dengan cara penularan Hepatitis? penularan Hepatitis melalui 2 cara, yaitu melalui kotoran – mulut (pada Hepatitis A dan E) dan kontak cairan tubuh (pada Hepatitis B, C, D).
Hepatitis yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang hepatitis B yang mana penularannya melalui kontak cairan tubuh. Lalu seperti apa penularan Hepatitis B melalui kontak cairan tubuh?.
dr. Wiendra Waworuntu,
M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung,
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan RI
Penularan Hepatitis Melalui Kontak Cairan Tubuh
Dr. Wiendra juga menjalaskan bahwa penularan hepatitis B terjadi melalui kontak cairan tubuh, seperti :
- Dari Ibu hamil ke anak (perinatal)
- Dari Anak ke anak atau dari dewasa ke anak
- Transfusi darah dan organ yang tidak di skrining
- Penggunaan jarum yang tidak aman
- Hubungan seksual yang tidak aman
- Kontak dengan darah
Dari
ke 6 cara penularan Hepatitis B melalui kontak cairan tubuh, 95%
terjadi penularan secara vertikal yaitu dari Ibu mengidap virus
Hepatitis B ke bayi yang dikandung atau dilahirkan. Dan hanya 5% secara
terjadi penularan secara horizontal yaitu saat transfusi darah,
penggunaan jarum suntik dan hubungan seksual yang tidak aman.
95% ini tinggi lho, jadi memang sebagai masyarakat kita harus peduli terhadap kesehatan diri sendiri, apalahi jika wanita sedang hamil, karna dapat berisiko menularkan virus Hepatitis B ke bayi yang dilahirkannya.
Fakta Tentang Hepatitis B
Menurut dr. Dr. Andri Sanityoso Sulaiman bahwa virus Hepatitis B ini 100x lebih infeksius dari virus HIV, jadi perlu diwaspadai dengan cara mendeteksi dini, karena sifatnya yang tidak bergejala.
Dengan mengetahui status Hepatitis sejak awal maka dapat dilakukan tindakan sesuai dengan status hepatitis nya. Seseorang yang mengidap penyakit Hepatitis B tidak dapat disembuhkan, tetapi dilakukan upaya pengobatan agar tidak terjadi sirosis atau kanker hati.
Jika seseorang sudah terinfeksi Hepatitis B, maka seluruh anggota keluarganya dapat berpotensi tertularkan virus Hepatitis B. Vaksin menjadi solusi untuk keluarga yang terinfeksi Hepatitis B, apalagi seseorang tersebut hamil, maka upaya pencegahan juga melakui vaksinasi sejak bayi lahir hingga bayi berusia 6 bulan.
Berikut adalah beberapa fakta tentang Hepatitis B :
- 1 dari 10 Penduduk Indonesia mengidap Hepatitis B dan sebagian besar tidak menyadari sampai muncul komplikasi yaitu struktur dan fungsi hari semakin memburuk hingga terjadi sirosis sehingga mengakibatkan kematian.
- Setiap tahun terdapat 5,3 juta Ibu hamil pembawa Hepatitis B
- Setiap tahun diperkirakan terdapat 120.000 bayi akan menderita Hepatitis B dan 95% berpotensi mengalami hepatitis kronis (sirosis atau kanker hati) dalam 30 tahun kedepan
- Setiap penderita Hepatisis B membutuhkan biaya pengobatan sebesar 1 M dan penderika sirosis atau kanker hati membutukan biaya pengobatan sebesar 5M
Pengendalian Hepatitis B di Indonesia
Lalu
apakah pemerintah Indonesia tinggal diam dalam melihat fakta tentang
Hepatitis B? melalui Kementerian Kesehatan RI, sejak tahun 2014 (pilot
project) Indonesia sudah melakukan upaya pengendalian Hepatitis B.
Tahun 2014, dilakukan Deteksi Dini Hepatitis B (DDHB) pada Ibu Hamil di Provinsi DKI Jakarta dan tahun 2015 DDHB dilakukan pada beberapa provinsi pengembangan dan pada tahun 2016 DDHB sudah dilaksanakan secara nasional.
Kegiatan Deteksi Dini Hepatitis B (DDHB) yang telah dan akan terus dilakukan yaitu :
- Pemeriksaan Ibu Hamil untuk mengetahui status Hepatitis B
- Apabila hasil pemeriksaan Ibu Hamil tersebut reaktif maka dilakukan pemantauan hingga bersalin
- Anak yang lahir dari Ibu Hamil dengan status Hepatitis B reaktif maka diberikan HB0 (dosis lahir) dan HBIG sebelum 24 jam
Alhamdulillah program DDHB sejak tahun 2016 hingga Juni 2018 telah berjalan dan menunjukan hasil yang baik, yaitu :
- Sosialisasi faktor risiko penyakit hepatitis di 34 provinsi
- Imunisasi rutin Hepatitis B pada bayi di 34 provinsi mencapai 93,5%
- Deteksi Dini Hepatitis B telah dilakukan di 34 provinsi dan 244 kabupaten/kota
- Sebanyak 742.767 ibu hamil telah melakukan deteksi dini hepatitis B dan berhasil memproteksi 7.268 bayi terhadap ancaman penularan vertikal dari ibunya.
Adapun
target pemerintah pada tahun 2019 adalah 80% kota/kabupaten melakukan
Deteksi Dini Hepatitis B (DDHB), tahun 2022 eliminasi penularan HIV,
Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke anak, 90% kota/kabupaten melakukan
DDHB dan pada tahun 2030 Eliminasi Hepatitis B dan C
Selamatkan Generasi Penerus Bangsa
Begitu
berbahayanya penyakit Hepatitis B yang dapat mengancam generasi penerus bangsa, lalu apakah kita hanya tinggal diam? setidaknya mulai dari diri
sendiri, yaitu dengan mengecek status hepatitis kita dan menyampaikan
informasi seluas-luasnya tentang bahaya penyakit hepatisi B.
Mari sayangi buah hati dan generasi penerus dengan :
- Lakukan deteksi dini hepatitis B pada Ibu Hamil
- Ibu Hamil dengan hepatitis B diharapkan melahirkan di Fasilitas Layanan Kesehatan, agar mendapatkan penanganan yang tepat khususnya pada bayi yang dilahirkan
- Perlindungan bagi bayi dari Ibu Hepatitis B dengan memberikan HBO, HBlG dan Vitamin K <24 jam setelah kelahiran
- Berikan imunisasi dasar lengkap kepada bayi sesuai jadwal program imunisasi nasional
- Ibu dengan Hepatitis B, agar segera ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan tatalaksana Hepatitis B
Salam hangat,
Elly Nurul
Elly Nurul
Ngeri sekali penyakit hati ini. Bagi ibu yg merencanakan kehamilan harus segera periksa ke lab agar tidak tertular ke bayinya
BalasHapusSemoga 2020 Hepatitis B sudah tereliminasi dari Indonesia. Dan yang kena tetap semangat buat berobat ya. Semoga cepat sembuh. Amin.
BalasHapusSemakin canggih teknologi semakin merajalela juga berbagai penyakit yang tampak tidak berbahaya tapi mematikan ya. Hepatitis B ini saya baru tahu lebih jauh di artikel ini lho...
BalasHapusMakasih sharing infonya, seringkali kurang waspada, padahal hepatits B itu merupakan infeksi yang mematikan ya
BalasHapusMakasih banyak mba, saya jadi lebih tahu tentang hepatitis B, semoga dengan adanya DDHB masyarakat jadi lebih waspada demi generasi penerus yang sehat
BalasHapusAda yg pernah bilang kl penyakit hepatitis ini bisa juga menular melalui pakaian yang dicuci bersamaan dengan si penderita hepatitis, apa benar itu mbak? Semoga kita senantiasa sehat ya mbak, begitupun keluarga kita
BalasHapusBerharap banget Hepatitis sudah tidak menjadi ancaman lagi. Penyakit ini ngeri banget, semoga kita dijauhkan dari penyakit ini
BalasHapusHepatitis B adalah jenis Penyakit Menular yang merupakan silent killer..hadeww serem banget ya, tengkyu infonya, kaka
BalasHapusDuh, ngeri juga ya Hepatitis B ini. Baru tau kalo penyakit ini 100 kali lebih infeksius dari HIV. Kirain HIV itu yang paling tinggi. Edukasi tentang penyakit ini masih sedikit Banget. Semoga semakin banyak masyarakat yang tahu ya. Liat angka kasusnya sangat menakutkan. :(
BalasHapusTernyata virus ini jg sama mengerikannya dengan HIV ya, bahkan penyebarannya lbh cepat :(
BalasHapusBahkan ibu hamil bisa menularkannya ke anaknya. Emang sebaiknya kita mencegah, jaga kebersihan, vaksin, dll gtu ya mbak...
Semoga kita dijauhkan dari penyakit hepatitis, dan jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan teratur
BalasHapusTernyata serem juga hepatitis ya.. gk ada gejala tau2 dah terjangkit mesti jg pola hidup mkan dn olah raga jg cek kesehatan rutin
BalasHapusAku juga baru tau loh mba, ternyata hepatitis 100x lebih infeksius ketimbang hiv, padahal selama ini masyarakat jauh lebih aware sama hiv ya..
BalasHapusSemoga dengan adanya edukasi ke masyarakat tentang hepatitis,bisa menyadarkan masyarakat tentang betapa pentingnya pemeriksaan rutin kesehatan.
Jadi inget dulu saya pernah kerja di tempat yang tidak punya toleransi sama mereka yang ketahuan punya hepatitis dari hasil tes kesehatannya. Karena ternyata menular dan efeknya nggak bagus ya bagi kinerja SDM.
BalasHapusNgeri ya Hepatitis B sebagai silent Killer memang jaga kesehatan itu sangat penting sehingga bisa terbebas dari segala penyebabnya apalagi penyakit yang sangat berbahaya seperti hepatitis ini
BalasHapushepatitis banyak juga ya jenisnya. Selama ini saya belum terllau paham perbedaan masing-masing jenisnya. Memang yang saya tahu, hepatitis B ini sangat berisiko. Makanya penting banget juga ada pemeriksaan ketika sebelum menikah, untuk melihat track record kesehatan pasangan
BalasHapusHepatitis B itu berarti bisa menyerang ke siapa saja ya mbak, sampai ibu hamil itu riskan terkena juga meski anak masih dalam kandungan. Tapii mbak apakah itu semua bisa dicegah kalo ibunhamil nya rajin kontrol kandungannya ke dokter??
BalasHapusBaru bgt dibahas td nih. Klo hepatitus jd penyakit menular yg sangat berbahaya. Semoga aja kita semua dihindarkan dr penyakit ini ya. Aamin.
BalasHapusWah ternyata hepatitis B itu termasuk silent killer ya. Penyakit yang benar benar mesti dihindari nih . Huhu. Dan apalagi ternyata ibu hamil bisa membawa virus teesebut dan menularkan ke bayinya yaaa. Duh serem!
BalasHapus