Masalah gizi kurang bisa mempengaruhi perkembangan fisik dan psikologis anak terutama pada usia masa pertumbuhan. Disisi lain, masalah makan anak dan berat badan kurang sering menjadi beban pskologis tersendiri bagi orang tua, cemas mendapatkan penilaian dan tekanan tertentu dari lingkungan.
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menangani status gizi anak, karena dalam lingkungan keluarga, anak dapat mencapai berat badan ideal dengan memaksimalkan asupan gizi agar tumbuh kembang optimal.
Dear Moms,
Bicara tentang
tumbuh kembang optimal anak memang tidak ada habisnya ya.. karena anak-anak
merupakan generasi penerus yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Peran orangtua
penting dalam pemenuhan gizi yang tepat untuk tumbuh kembang optimal anak.
Moms, Kementerian
Kesehatan RI sudah sering menginformasikan bahwa 1000 Hari Pertama Kehidupan
merupakan periode emas tumbuh kembang seorang anak. Dan pada periode emas anak,
orang tua diharapkan mampu memahami dan mengenali berbagai gejala gangguan
pertumbuhan pada anak, seperti salah satunya adalah berat badan kurang ideal (underweight).
Tahukah Moms,
Jika kondisi underweight (berat
badan kurang) pada anak dibiarkan, maka dapat semakin parah
hingga menjadi wasting (tubuh kurus) bahkan stunting (tubuh
kerdil) yang membuat anak beresiko mengalami gangguan kesehatan dan kognitif
lho.
Pemerintah
melalui Kementerian Kesehatan RI juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang
anak, seperti memberikan informasi dan
edukasi tentang kesehatan kepada masyarakat termasuk tumbuh kembang anak.
Hasil Riskesdas 2018 tentang Underweight dan Severe Underweight
Moms, setiap
tahunnya Kementerian Kesehatan RI merilis Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) sebagai gambaran kepada masyarakat tentang kondisi kesehatan secara
umum di Indonesia.
Hasil Riskesdas
2018, di Indonesia, presentase underweight (berat badan kurang) dan severe
underweight (berat badan sangat kurang) pada kelompok balita di Indonesia
mencapai 17,7%.
Wow, 17,7% itu bukan angka yang sedikit lho moms.. walaupun angkanya sudah turun dari tahun sebelumnya, tetapi masih menunjukan bahwa angka anak yang menderita kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi, di atas angka ambang batas yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia atau WHO yaitu 10%.
Kenapa ya angka
balita yang mengalami underweight (berat badan kurang) dan severe
underweight (berat badan sangat kurang) di Indonesia masih cukup tinggi?
Apa yang menjadi faktor utama penyebabnya? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Kenapa Anak Mengalami Underweight (Berat Badan Kurang)?
Moms, pernahkan mencari
tahu apa sih yang menyebabkan anak mengalami Underweight (Berat Badan Kurang)? apakah karena keturunan atau
karena faktor lain?
Menurut Mba Ajeng
Raviando - Psikolog bahwa penyesuaian emosi Ibu sangat mempengaruhi kondisi
tumbuh kembang anak lho moms.
Ajeng
Raviando - Psikolog
Menikah,
melahirkan dan mengurus anak adalah masa yang menguras emosi? Bagaimana moms,
benar ngga? Ditambah dengan masalah makan anak dan berat badan kurang sering
menjadi beban psikologis tersendiri bagi orangtua.
Apalagi bagi yang
baru memiliki seorang anak, merasa cemas “anak susah makan” dan mendapatkan
penilaian tertentu “anaknya kurus banget” dan tekanan dari lingkungan “anak
kurus ngga sehat lho”.
Mengurus anak
sendiri, tanpa bantuan keluarga, bagi sebagian moms mungkin bisa, tetapi ada
moms yang membutuhkan support system dari keluarga. Tidak adanya support system
menyebabkan moms merasa sendiri, takut, cemas apakah bisa menjadi seorang
Ibu yang dapat diandalkan atau tidak.
Jadi, jika
dilihat dari aspek psikologis bahwa underweight pada anak bisa dipengaruhi oleh
penyesuaian emosi orangtua khususnya Ibu, karena penyesuaian emosi sangat
berhubungan erat dengan pola asuh anak.
Pola asuh
berkaitan dengan pemenuhan hak anak seperti mendapatkan asupan gizi yang baik,
mendapatkan fasilitas kesehatan (vaksin dan imunisasi), tempat tinggal yang layak,
mendapatkan kasih sayang dan lain sebagainya.
Bagaimana Dampak Gizi Kurang Pada Anak?
Masalah gizi
kurang pada anak bisa mempengaruhi perkembangan fisik dan psikologis bagi anak
terutama pada masa usia pertumbuhan.
Dampaknya bisa merugikan
anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang, seperti:
- Penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terhadap penyakit
- Anak tidak tumbuh optimal dan cenderung tumbuh pendek
- Gangguan perkembangan otak dan fisik
- Gangguan daya fikir dan interaksi sosial
- Risiko penyakit degeneratif
DR. dr. Conny Tanjung, Sp.A(K)
Duh moms, banyak
ya risiko yang mungkin terjadi jika anak mengalami gizi kurang, sebagai orang
tua tentu kita mengharapkan anak anak dapat tumbuh optimal, memiliki kekebalan
tubuh yang kuat dan terhindar dari risiko penyakit degeneratif.
Lalu, bagaimana ya
moms cara mencegah Underweight (berat
badan kurang) pada anak? jika anak sudah terindikasi underweigt, apa yang harus
dilakukan orang tua?
Cara Mencegah dan Meningkatkan Berat Badan Kurang Pada Anak
Sebagai
lingkungan terkecil, maka peran keluarga sangat diperlukan untuk mencegah dan
meningkatkan berat badan kurang pada anak.
Cara mencegah
berat badan kurang pada anak menurut DR. dr. Conny Tanjung, Sp.A(K) :
- Memberikan asupan makanan sehat dan gizi seimbang
- Jalani kehidupan yang sehat
- Pastikan anak-anak mendapatkan makanan yang bernutrisi khususnya di 1000 hari pertama kehidupan anak
- Memantau hasil penimbangan berat badan anak setiap bulannya
Jika berat badan
anak sudah terdeteksi berada dibawah kurva pertumbuhan,maka orang tua perlu
segera mencari bantuan penanganan yang tepat dari tenaga kesehatan untuk
memperbaiki status gizi anak.
"Cara terbaik untuk meningkatkan berat badan anak adalah memperbaiki asupan nutrisi. Jika diperlukan dan direkomendasikan oleh dokter, anak yang mengalami berat badan kurang dapat diintervensi dengan asupan gizi melalui pangan olahan khusus yang tinggi kalori agar segera terkejar kenaikan berat badan dan status gizinya".
Pemenuhan nutrisi lengkap dan seimbang, jangan lupa makan sayur dan buah juga
Selain
mengupayakan pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk mengejar berat badan ideal
(sesuai tinggi badannya), orang tua harus aktif memonitor status gizi anak
dengan cermat, moms bisa mengajak anak dengan berkunjung ke pusat pelayanan
kesehatan seperti posyandu, puskesmas, klinik khusus ibu dan anak atau rumah
sakit untuk melakukan pengukuran berat dan tinggi badan serta lingkar kepala
anak secara tepat.
Pemenuhan Nutisi dengan Susu yang mendung formula khusus untuk capai berat badan ideal anak
Anak Terindikasi Underweight Apakah Cukup dengan Asupan Makanan Sehari-hari?
Mengatasi
permasalahan berat badan kurang pada anak memang tidak bisa sembaragan. Untuk
anak yang berusia diatas 6 bulan, bisa diperkenalkan dengan beragam jenis
makanan pendamping ASI (MP-ASI), memperkenalkan dengan makanan padat guna
melengkapi nutrisi dari ASI
Untuk balita,
makan makanan lengkap, dimana ada karbohidrat, sayur dan buah. Pastikan moms
memberikan panganan lokal yang beragam ya agar kebutuhan gizinya terpenuhi.
Sebagai
pelengkap, balita dapat diberikan pangan olahan khusus yang tinggi akan protein
hewani dan kalori seperti susu dengan formulasi khusus dapat diberikan sebagai
pelengkap nutrisi, sesuaikan dengan anjuran Dokter untuk mengejar ketinggalan
berat badan anak berdasarkan usia dan status gizi anak.
Jadi, jika anak
sudah terindikasi underweight maka berikan beragam jenis makanan, sayur dan
buah-buahan, lengkapi juga dengan susu dengan formulasi khusus dan juga pangan
olahan khusus yang tinggi akan protein hewani dan kalori.
Berbagi Pengalaman tentang Kekhawatiran Orang Tua
Dalam bincang
gizi yang diselenggarakan oleh Nutricia Advanced Medical Nutrition pada tanggal 29 Januari 2019 di Jakarta, hadir pasangan suami istri yaitu
Kaditha Ayu dan Dallas Pratama. Sebagai pasangan muda yang sudah memiliki anak,
mereka juga sempat mengalami penilaian tertentu dan tekanan dari lingkungan.
“Ko anakknya
kurus sih” kalimat tersebut sering kali mereka dapatkan saat bersosialiasi
dengan banyak orang, awalnya pasangan ini sempat bete, kesal dan khawatir,
apakah anak mereka memiliki indikasi anak yang underweight?.
Kaditha Ayu dan Dallas
Pratama Berbagi Pengalaman Berat Badan Kurang Pada Anak
Konsultasi kepada
dokter anak, adalah cara untuk menghilangkan rasa khawatir mereka. Susah makan
merupakan masalah yang sering dialami oleh anak dari Kaditha Ayu dan Dallas
Pratama dan dokter memberikan saran agar anak lebih mudah makannya.
Memberikan
makanan yang bervariasi dan melihat kegemaran makan anak merupakan cara yang
paling ampuh bagi Kanditha Ayu, hal tersebut dilakukan Kanditha Ayu agar
anaknya tidak memiliki berat badan kurang atau kurus.
Kandhita Ayu juga
rutin memantau berat badan anaknya dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk
memastikan tumbuh kembang anaknya sudah sesuai dengan usianya.
Komitmen Danone Indonesia Mendukung Perbaikan Gizi Anak Indonesia
Moms, DanoneIndonesia sebagai perusahaan yang memiliki komitmen mendukung perbaikan gizi,
tidak hanya menyediakan produk nutrisi dengan kualitas terbaik dan harga
terjangkau. Danone Indonesia juga secara berkesinambungan memberikan edukasi
mengenai gizi.
Bapak Arif
Mujahidin, Communication Director Danone Indonesia menyampaikan bahwa “Permasalahan
gizi masih menjadi tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini dan perlu
kerjasama berbagai pihak untuk mengatasinya. Dalam pemenuhan gizi tidak hanya
beban orang tua, namun juga butuh dukungan penuh dari lingkungan sekitar,
termasuk bagaimana orangtua mendapatkan informasi yang tepat dan benar tentang
asupan gizi anak”
Bapak Arif
Mujahidin, Communication Director Danone Indonesia
Edukasi yang
Danone Indonesia lakukan adalah untuk memastikan bahwa Danone Indonesia memberikan
dampak kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat dunia dan khususnya untuk
Indonesia.
Sebagai bentuk
dukungan, Danone Indonesia menyediakan platform website www.cekberatanak.co.id melalui
flatform ini, Danone Indonesia ingin mendukung orang tua di Indonesia agat
dapat mengenal masalah berat badan kurang dan melakukan langkah tepat dengan
memantau berat badan anak secara teratur.
Selain memantu
berat badan anak secara teratur, Bapak Arif juga meminta orang tua untuk aktif
mencari informasi yang tepat untuk mengatasi status gizi anak serta
berkonsultasi kepada tenaga kesehatan terdekat.
Peluncuran Website www.cekberatanak.co.id
Pada peringatan
Hari Gizi Nasional 2019 dan sebagai bentuk dukungan orang tua untuk memantau
berat badan anak agar tidak mengalami berat badan kurang, Danone Indonesia
meluncurkan website www.cekberatanak.co.id
Menurut Abdul
Aziz, Project Manager Cekberatanak.co.id, flatform website ini diharapkan dapat
memudahkan orangtua dalam memantau berat badan ideal anak dari mana saja dan
kapan saja.
Orang tua
diharapkan dapat rutin mengecek kurva pertumbuhan anak melalui website ini, agar
orang tua lebih waspada bila terjadi gejala berat badan kurang sehingga segera
mencari solusi dengan berkonsultasi kepada ahli kesehatan terdekat.
--
Kesimpulan
Moms, hasil edukasi kesehatan bersama Nutricia Advanced Medical Nutrition pada peringatan hari Gizi Nasional 2019, dapat saya simpulkan yaitu:
- Berat badan kurang pada anak dapat berdampak terhadap kesehatan serta pertumbuhan anak
- Orang tua berperan penting dalam menjaga asupan nutrisi dan mencapai berat badan ideal anak.
- Jika anak terindikasi berat badan kurang, maka perbaiki asupan nutrisi. Jika diperlukan dan direkomendasikan oleh dokter, anak yang mengalami berat badan kurang dapat diintervensi dengan asupan gizi melalui pangan olahan khusus yang tinggi kalori agar segera terkejar kenaikan berat badan dan status gizinya
- Rutin memantau status gizi anak, dengan berkunjung ke posyandu, puskesmas, klinik ibu dan anak atau rumah sakit.
- Pantau pertumbuhan anak melalui grafik secara online, yang mudah diakses kapan saja dan dimana saja melalui www.cekberatanak.co.id
Rutin memantau
status gizi anak, dengan berkunjung ke posyandu, puskesmas, klinik ibu dan anak, rumah sakit atau melalui website www.cekberatanak.co.id.
Yuk moms, kita
dukung anak untuk capai berat badan idel untuk tumbuh kembang optimal.
Salam hangat,
Elly Nurul
Ternyata kondisi emosional ibu juga mempengaruhi perkembangan anak ya.
BalasHapusTerima kasih banyak atas informasinya yang bermanfaat sekali ini. Berat badan anak memang perlu jadi perhatian, tapi jangan sampai jadi bahan nyinyiran.
Kurang nutrisi pada anak-anak nggak bagus begitu pula kurang berat badannya yah Bunda. Alhamdulillah, tiga Ponakan daku sehat, semoga anak-anak lain pun demikian
BalasHapusWah keren ya ada website untuk memantau perkembangan berat badan anak. www.cekberatanak.co.id ini pastinya akan sangat membantu para orang tua, terlebih para orang tua baru yang masih awam dalam masalah mengurus anak..
BalasHapusanakku berat badannya kurang nih mbak..aduh masih pusing hingga saat ini belum bisa membuta bBnya ideal, padahal udah dikasih macem-macem juga makananya sesuai anjuran menu sehat seimbang
BalasHapusSejauh ini BB bayiku masih dalam grafik normal dan bulan ini juga baru mulai MPASI tapi belum tahu BBnya yang sekarang,
BalasHapusYa sebagai ortu saya pun berharap BB anak selalu meningkat tiap bulannya dan memang yang patut diperhatikan asupan nutrisinya ya mbak.
Btw thanks for sharingnya, baru tahu ada web untuk mengukur BB anak secara online. Langsung meluncur sayanya��
Artikel yg bagus nih ..smoga para moms semakin terbuka wawasannya dan prosentase anak2 gizi kurang apalagi gizi buruk, makin kecil / diminimalisir
BalasHapusNUB ini bener-bener concern banget ya ama nutrisi anak.
BalasHapusSalut banget akan kekonsistenannya.
Gak lelah memberi pengetahuan kepada semua orang tentang pentingnya nutrisi bagi anak, terlebih anak masih dalam masa tumbuh kembangnya :)
Gizi anak memang harus diperhatikan ya agar anak bisa tumbuh optimal. Senengnya, sekarang makin praktis aja ya, untuk memantau perkembangan anak sudah bisa dilakukan melalui web cek berat anak.
BalasHapusMenjadi Ibu memang profesi yang paling sulit. Terbukti dengan memilih nutrisi untuk keseharian snak dan keluarga saja banyak banget ya g harus dipikirin. Dalut sama Ibu!
BalasHapusSenang bisa baca tulisan penuh gizi syarat informasi seperti ini
BalasHapusSaya ikut menyerap ilmunya. Nutrisi ini emang sangat penting ya dalam kehidupan
Senang banget sama tulisan terkait anak. Apalagi masalah nutrisi dan gizi. Kemarin sempat baper berat badan anak ga naik2. Semoga dalam waktu dekat bisa dapat BB Ideal.
BalasHapusLink nya sering gak bisa dibuka, kak...
BalasHapus(cekberatnaka.com)
Semoga memang lagi maintenance ke yang lebih responsif dan lebih baik lagi.
Karena ku jadi super penasaran...ngecek BB anak-anak.
Anak kurus, susah makan, picky eater dan sejenisnya, bisa bikin ortu stress. Tp stress juga gak baik malah ya efeknya buat perkembangan anak. Jd memang manajemen kesehatan mental ibu penting jg diperhatikan ya mbak.
BalasHapusBerbagai permasalah tentang asupan gizi memang biasanya jadi salah satu PR besar orang tua. Jadi memang makan gak sekadar kenyang. Harus diperhatikan juga asupannya gizinya. Termasuk dicek pertumbuhan berat badan dan tingginya
BalasHapusDi antara masalah obesitas dan diabetes bagi anak-anak ternyata masih banyak juga masalah dengan kekurangan guzi. Bahkan stunting juga masih menjadi tantangan besar. Orang tua harus bisa melihat masalah-masalah ini dan mencari solusinha
BalasHapusTernyata masalah gizi bisa ngaruh ke interaksi sosial dan penyakit degeneratif, ya. Kupikir lebih ke masalah stunting dan konsentrasi selama sekolah gitu aja. Huhuhu... Harus pinter-pinter menyajikan pola makan sehat dan tetap enak agar anak-anak mau makan ya, Mbak
BalasHapusKekurangan gizi pada anak emang bikin khawatir setiap ortu huhuhu, atit rasanya kalo anak ga mau makan dan bikin emaknya stress, yang pasti uring2an. Pinter2 kita kreatif padu padan makanan juga ya biar menarik
BalasHapusAku udah kebal dengerin SID dibilang kurus, ibunya ga becus ngurus anak, dll. Selama ini kami rutin ke posyandu untuk ukur TB dan BB. Dokter di sana juga bilang masih gizi baik. Alhamdulillah.
BalasHapusBtw, dr. Conny dan Mbak Ajeng kalau jelasin materi enak banget. Mudah dipahami.
Urusan BB ini kayaknya emang PR banget buat Emak2 ya Mbak. Gak hanya BB aja sih tapi dijag juga nutrisi yg masuk ke tubuh mereka agar sesuai, gak over juga ya :)
BalasHapusNtar daftar juga di webnya, biar bisa kontrol BB anak-anak. Makasih ya Mbak :)
We have to double check again and again when it comes to the weight of our kids. I sincerely hope that it’s always normal or ideal.
BalasHapusAyyas tuh senang banget buat cek berat badan dia. Hahhaa. Tapi memang banyak juga ortu yang pusing pas anaknya ga berat badan ideL
BalasHapusSetuju untuk selalu pantau BB anak ya Mbak. Kawatir ada gangguan kesehatan yang menyertai. :) Semangaaat!
BalasHapusIya saat anak kecil sebaiknya sering2 dicek ya mbak tumbangnya terutama masalah beratnya. Supaya tau apakah tumbangnya sudah sesuai usia atau belum. Kalau blm bosa cepet2 dikoreksi, baik dr nutrisi atau kalau ada penyakit diobati, krn anak2 msh bisa tumbuh dengan lbh baik lagi.
BalasHapusBBku aja tak pantau terus mba Ell, hahaha soalnya aku kurus banget anaknya ahahah 41 bBku, nah bb calon anak nanti mudha-mudahan ga kayak emaknya ini. Makasih sharingnya mba El, aku jadi belajar banyak nih
BalasHapusPenting banget ya pantau BB anak-anak jadi kita bisa tahu perkembangan mereka. Btw aku baru tau emosional ternyata bisa bisa mempengaruhi tumbuh kembang ya.
BalasHapusJadi inget sama pelajaran waktu masih kuliah nih mbak, hehe.
BalasHapusAku kagum sama ibuk di kampung, yg gak tau soal gizi dan lain2 tapi anak2nya tetap punya proporsi tubuh yg normal.
Semoga emak2 jaman now semakin teredukasi agar gak kalah dg emak jaman baheula
Anakku termasuk kurus. Udah makan banyak dan rajin minum susu tapi masih aja kurus, huhuhu :(
BalasHapusSaya sebagai ibu harus lebih giat lagi nih memberi nutrisi pada anakku agar berat badannya normal lagi seperti waktu balita dulu
BalasHapusPatokan saya dalam mengecek tumbuh kembang anak juga pakai KMS atau kurvanya WHO mba. Dan nggak lupa untuk konsul ke DSA nya jugaa hihi
BalasHapusKalau anak-anakku begitu masuk umur 2 tahun udah susaaaah sekali naik berat badannya. Padahal maemnya banyak lho. PR banget untuk ibunya agar bisa terus memantau kecukupan gizinya meski BB naik tak seberapa ya. Aktivitas anak usia segitu udah banyak banget, itulah mengapa mungkin mereka tampak tumbuh memanjang ya, bukan melebar. :))
BalasHapusudah dua bulan belum nimbang si kecil, coba deh ntar aku mau timbang sekalian masuk ke cek berat anak biar terpantau.
BalasHapusPara ibu wajib tahu nih...Memberi makan untuk anak tidak hanya sekedar anak kenyang, tapi perhatikan juga asupan gizi yang terkandung dalam makananya.
BalasHapusteorinya bagus, tp kadang ada anak yg susah banget makannya..
BalasHapusya mau ga mau orang tua harus pinter2 kasih makannya walau susah.
tapi informasi tulisan ini bagus bgt. bisa diterapin ke ponakanku.
Soal BB ini memang mesti dipantau sedini mungkin ya. Malah wajib dipantau terus.
BalasHapusDan soal BB ini, yg diperhatikan juga banyak. Yg dicermati ga cuma soal asupan utama tapi juga asupan tambahan dan suplemen, juga frekuensi dia beraktivitas/fisiknya bergerak. Saya pernah diajarin sama temen yg jurusan gizi gimana cara mengukur BB ideal plus asupan makanannya harus berapa Kkal dst. Tapi lupa blas. Haha
Selain asupan nutrisi yang harus diperhatikan dengan baik, ternyata pengasuhan dan peran kasih sayang seorang ibu sangat berpengaruh ya Kaa.
BalasHapuswah ini penting banget infonya bagi calon ortu, mengecek perkembangan anak
BalasHapusprihatin juga ya Hasil Riskesdas 2018, berat badan sangat kurang. Pokoknya semua itu berawal dari rumah deh peran keluarga terutama ibu besar banget ini.
BalasHapusBaru tahu nih tentang website yang bisa cek berat badan anak ini, trus ternyata kondisi emosi ibu berpengaruh banget sama anak ya. Pantesan Audi-ku juga mood-mood-an kayak aku.
BalasHapus