Imunisasi lengkap dapat menghasilkan kekebalan (imunitas), mencegah penyakit yang menyebabkan kematian & kecacatan serta memenuhi kewajiban hak anak.
Imunisasi lengkap dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, karena anak yang tidak mendapatkan Imunisasi lengkap, akan mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh tubuh anak yang belum mampu melindungi diri terhadap mikroorganisme ganas (patogen) yaitu kuman, bakteri, virus yang berbahaya.
Dear Moms,
Apa kabar? dan bagaimana dengan anggota keluarga dirumah? semoga senantiasa dalam keadaan sehat ya.. saya sendiri saat menulis tulisan ini sedang tidak dalam kondisi baik lho.. Alhamdulillah walaupun badan sedang demam, tapi masih bisa aktif menulis.
Semoga saya tidak menularkan kepada anggota keluarga dirumah, duh kalo sampai tertular, kasian anak-anak.. sedang liburan sekolah, karena kakak-kakak kelas VI akan menempuh ujian sekolah dalam minggu depan.. liburan sekolah seperti ini jangan sampai anak-anak sakit deh, ngga asik kalo sakit, keuangan keluarga juga terancam karena harus bayar biaya rumah sakit dan obat hehe.
Kembali pada kondisi saya yang masih tetap aktif menulis walaupun sedang demam, InshaAllah saya dan adik-adik tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya. Paling batuk dan pilek harena virus saja sih. Imun kami kuat karena almarhumah Ibu saya sangat memperhatikan kesehatan kami, khususnya soal imunisasi.
Anak pertama saya yang saat ini berusia 9 tahun, sangat beruntung saat lahir ditemani oleh almarhumah Ibu. Dirawatnya, dimandikannya hingga diantarnya untuk pemberian imunisasi pertamanya. Teringat ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit, almarhumah Ibu berpesan, “imunisasi dasar harus dilengkapi ya nduk, agar anak memiliki kekebalan tubuh yang bagus, jadi ngga gampang sakit”.
Pesan Ibu saya tersebut, selalu saya ingat dan sudah saya terapkan juga kepada anak kedua saya. Alhamdulillah keduanya saat ini tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat karena telah mendapatkan imunisasi sejak mereka dilahirkan.
Anak yang mendapatkan imunisasi lengkat tidak mudah sakit, jika sakit tidak akan mendapati penyakit yang berbahaya, karena imun tubuhnya sejak usia dini sudah dipersiapkan untuk melindungi diri terhadap mikroorganisme ganas (patogen).
Anak yang mendapatkan imunisasi lengkat tidak mudah sakit, jika sakit tidak akan mendapati penyakit yang berbahaya (foto sumber depkes.go.id)
Sejarah Imunisasi di Indonesia
Tahun 1974, the World Health Organization (WHO) memperkenalkan program EPI (Expanded Program on Immunization) untuk menjamin bahwa semua anak mempunyai akses untuk mendapat imunisasi rutin yang direkomendasikan.
Sejak saat itu cakupan global dari 4 vaksin utama yang direkomendasikan (vaksin BacilleCalmette-Guérin[BCG],vaksin diphtheria-tetanus-pertussis [DTP], vaksin polio, dan vaksin campak) meningkat dari <5% menjadi ≥84%, dan secara bertahap vaksin tambahan direkomendasikan kedalam jadwal.
Di Indonesia, Kegiatan Imunisasi diselenggarakan sejak tahun 1956, dan mulai tahun 1977 kegiatan Imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B.
Perkembangannya, beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah eradikasi polio (ERAPO), eliminasi campak dan rubela dan Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (ETMN).
Kegiatan Imunisasi di Indonesia diselenggarakan sejak tahun 1956 (sumber gambar depkes.go.id)
Apa Itu Imunisasi?
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
- Imunisasi pasif : Pemindahan/transfer antibodi kedalam tubuh
- Imunisasi aktif : (vaksinasiaktif) yaitu tindakan untuk merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh dengan cara memasukkan vaksin yang berisi antigen (kuman/bagian kuman yang dilemahkan atau dimatikan) yang berfungsi untuk merangsang terbentuknya kekebalan dalam tubuh.
Berdasarkan Permenkes No. 12 Th 2017, Imunisasi itu terbagi menjadi dua jenis, yaitu
Imunisasi Program
Yaitu imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Imunisasi Pilihan
Yaitu imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit tertentu
Imunisasi Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Ibu Cissy B. Kartasasmita - Ketua Satgas Imunisasi PP IDAI
Dalam rangkaian Pekan Imuniasai Dunia tahun 2019, Senin, 15 April 2019 saya menghadiri diskusi kesehatan dengan tema “Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat” dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia 2019 bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Hotel Wyndham, Jakarta.
Saya setuju dengan paparan dari Ibu Cissy B. Kartasasmita - Ketua Satgas Imunisasi PP IDAI bahwa anak-anak yang mendapatkan imunisasi lengkap tidak akan terkena penyakit yang berbahaya.
Contoh Penyakit Rubela (gambar sumber istock)
Beberapa penyakit dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu
- BCG, mencegah penyakit Tuberkulosis
- Hepatitis B, mencegah penyakit Kanker hati
- DPT, mencegah penyakit Difteri, pertusis, tetanus
- Polio, mencegah penyakit Poliomyelitis
- Hemophilus influenza tipe b (Hib), mencegah penyakit Pneumonia, meningitis
- Rotavirus, mencegah penyakit Diare
- JE, mencegah penyakit Radang Otak
- Dengue, mencegah penyakit Demam berdarah
- Meningitis, mencegah penyakit Radang Selaput Otak
- Rabies, mencegah penyakit Anjing gila
- MR/MMR, mencegah penyakit Campak, Rubela, Gondongan
- Pneumokokus, mencegah penyakit Pneumonia, Meningitis, Bakteremia
- Varisela, mencegah penyakit Cacar Arir
- Tifoid, mencegah penyakit Tifoid
- Hepatitis A, mencegah penyakit Hepatitis A
- Human papilloma virus (HPV), mencegah penyakit Kanker serviks
Narasumber edukasi kesehatan dalam Pekan Imunisasi Dunia 2019
(Foto sumber Twitter @KemenkesRI)
Wah, ternyata banyak juga ya penyakit yang dapat di cegah dengan pemberian imunisasi, artinya imunisasai dasar lengkap sangat penting untuk kesehatan anak ya.
Bagaimana Anak yang Tidak Diimunisasi?
Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit berbahaya sehingga mudah tertular penyakit, menderita sakit berat, serta menderita cacat bahkan meninggal dunia. Selain itu, mereka juga dapat menjadi sumber penularan penyakit bagi orang lain
Menurut Ibu Cissy, bahwa anak-anak yang tidak di imunisasi akan mengalami:
- Anak tidak mempunyai kekebalan terhadap mikroorganisme ganas (patogen)
- Anak dapat meninggal atau cacat sebagai akibat menderita penyakit infeksi berat
- Anak akan menularkan penyakit ke anak/dewasa lain
- Penyakit tetap berada di lingkungan masyarakat
Jadi moms, selain anak tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap mikroorganisme ganas (patogen) anak juga akan menularkan penyakit ke anak lain bahkan orang dewasa juga bisa tertular lho.
Dampaknya tidak hanya merugikan anak itu sendiri, juga berdampak pada lingkungan sekitar. Duh moms, ngga mau kan anak kita menjadi penyebab anak orang lain sakit? atau bahkan dikucilkan dari lingkungan tempat tinggal karena sebagai pembawa penyakit?
Dampaknya tidak hanya merugikan anak itu sendiri, juga berdampak pada lingkungan sekitar. Duh moms, ngga mau kan anak kita menjadi penyebab anak orang lain sakit? atau bahkan dikucilkan dari lingkungan tempat tinggal karena sebagai pembawa penyakit?
Imunisasi Pencegahan Yang Paling Cost Efective
Ibu drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid - Direktur Surveilans dan Karantika Kesehatan Kemenkes RI
Menurut Ibu drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid - Direktur Surveilans dan Karantika Kesehatan Kemenkes RI bahwa Imunisasi merupakan pencegahan yang paling cost efective, karena selain dapat mencegah penyakit bagi diri sendiri tapi juga dapat melindungi orang disekitarnya.
Karena tujuan imunisasi selain menurunkan kesakitan& kematian akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
Peran Masyarakat Dalam Pelaksanaan Imunisasi
TokohAgama
- Membantu menanggulangi rumor mengenai imunisasi
- Membantu mengatasi penolakan imunisasi karena keyakinan orangtua (faktoragama)
OrangTua
- Membawa anaknya ke pos pelayanan imunisasi
- Mengajak dan meyakinkan orang tua lain agar membawa anak mereka ke pos pelayanan imunisasi
Guru
Menginformasikan kepada murid dan orangtua murid mengenai pentingnya imunisasi
Tokoh Masyarakat
Membantu menginformasikan kepada masyarakat mengenai waktu, tempat dan sasaran pelaksanaan imunisasi, serta pentingnya imunisasi bagi masyarakat
Kader
Membantu menginformasikan kepada masyarakat mengenai waktu, tempat, sasaran pelaksanaan imunisasi, dan pentingnya imunisasi bagimasyarakat serta mengidentifikasi anak-anakyang belum mendapat imunisasi rutin lengkapMedia
- Melakukan penyebarluasan informasi yang tepat mengenai imunisasi kepada masyarakat luas
- Membantu dalam melakukan upaya advokasi pada pemangku kebijakan
Blogger
- Menyebarluaskan informasi yang tepat mengenai imunisasi
- Membantu meluruskan hoax/berita negatif yang beredar terutama di medsos
Edukasi Kesehatan Tentang "Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat" dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia 2019 (15/4/19)
Kesimpulan
- Imunisasi lengkap dapat mempengaruhi perkembangan anak
- Imunisasi lengkap dapat mencegah penyakit berbahaya
- Imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling cost effective
- Anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga bisa merugikan orang lain
- Selain orangtua, masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, kader, media dan blogger juga berperan penting untuk mensosialikasikan pentingnya imunisasi lengkap
Informasi lengkap seputar imunisasi lengkap dan informasi kesehatan lainnya bisa melalui:
Website: http://www.kemkes.go.id/
Instagram: @kemenkes_ri
Twitter: @KemenkesRI
Salam hangat,
Elly Nurul
#imunisasilengkap
#PekanImunisasiDunia
Elly Nurul
#imunisasilengkap
#PekanImunisasiDunia
Alhamdulillah aku juga berusaha melengkapi imunisasi anakku nih mbak. Supaya kekebalan tubuhnya semakin baik
BalasHapusHal penting begini memang harus disosialisasikan dg baik ya mba.. Blogger bisa menjadi salah satu agen penyebarluas info penting ini..
BalasHapusmudah2an anak2 kita sehat selalu ya mbak elly, terhindar dari penyakit berbahaya karena udah ikhtiar lewat imunisasi
BalasHapusBagus nih mbk auto share. Banyak yang belum tahu manfaat imunisasi bagi si kecil kadang pada takut untuk melakukan imunisasi padahal berguna banget.
BalasHapusAwww.. senang baca tulisan ini, jadi ingat kalau bulan ini jadwal anak saya di imunisasi, dan segera daftar mumpung ingat hahaha.
BalasHapusKalau saya pro banget ama imunisasi, karena sejak kecil emang suka ikut mama ke posyandu dan liat anak-anak diimunisasi.
Jadinya saat punya anak, heboh banget saya mencatat jadwal imunisasinya.
Semoga masyarakat banyak yang sadar bahwa imunisasi itu amat penting :)
kalau pas imunisasi anak anak itu saya pasti mudik ke rumah ortu karena puskesmas disana lengkap dan senang bisa ketemu ortu. Hehe.
BalasHapusImunisasi itu ngebantu kekebalan anak dari penyakit. Mudah mudahan jadi ikhtiar supaya anak tetep sehat. InsyaAllah
Masa anak-anak, masa terbaik bagi anak untuk ditata fondasinya ya, termasuk fondasi kesehatan. Imunisasi lengkap akan meminimalkan gangguan kesehatan ke depannya
BalasHapusInformatif sekali mbak...aalagi sekarang lagi banyak rumor rumor ttg imunisasi ini yg sering bikin jd galau...well, ternyata memang sepenting itu imunisasi untuk anak..
BalasHapusSemoga akses informasi yang baik memang mempengaruhi keputusan penting seorang ibu ya, mbak.
BalasHapussemoga ibu2 di Indonesia makin pinter jadi gak perlu ragu untuk mengimunisasi lengkap semua anaknya.
Imunisasi penting banget buat kekebalan tubuh anak melawan penyakit, sayangnya di masyarakat masih aja banyak yg pro kontra ttg imunisasi ini, sebagai blogger memang seharusnya kita ikut menyebarkan informasi yang benar dan meluruskan yg hoax ttg imunisasi
BalasHapusMba, kedua anakku imunisasi dasarnya udah lengkap semua. Semoga mereka tidak terkena penyakit yang berbahaya ya hingga dewasa nanti. Meskipun pada pernah kena flek semua nih kedua anakku. Tapi seiring berkembangnya usia dan ketahanan tubuh, Insya Allah enggak kambuh2 lagi.
BalasHapusBanyak banget manfaat imunisasi lengkap ya Mbak.Saya jadi heran dengan orang tua yang tidak ingin anaknya diimunisasi padahal itu untuk kebaikan si anak juga. Apalagi dampak dari tidak imunisasi ini bahaya banget ya Mbak. Saya juga ingin anak saya mendapat imunisasi dasar lengkap. so thanks for sharingnya.
BalasHapusWaktu anak pertama diimunisasi, saya sempat merasa gak tega. Makanya minta tolong suami aja yang pegangin hahaha. Meskipun begitu, saya menurut apa kata dokter, lah. Berusaha tertib sama jadwal imunisasi. Kalau pun terlambat, biasanya karena anak lagi sakit. Setelah sembuh, baru deh imunisasi
BalasHapusAlhamdulillah kedua anakku juga imunisasinya lengkap mbak, kan dulu ada kartunya gitu yah jadi kalo udah imunisasi check list.
BalasHapusSekarang juga kadang di sekolah suka ada suntik vaksin program pemerintah, anak2 mah selalu ikutan, buat proteksi yah mbak :))
Aku juga in syaa Allah termasuk yang mendukung Imunisasi lengkap.
BalasHapusMeskipun ada beberapa pendapat, aku tetap memilih yang paling rajih dan yang paling kecil resikonya.
Semoga Allah lindungi generasi emas Indonesia.
Pemerintah harus mengusahakan nih vaksin yang halal sehingga minat masyarakat untuk mengimunisasi anaknya bisa meningkat
BalasHapusSekarang memang mungkin keadaan membutuhkan imunisasi ya biar anak2 kita kebal...walau dulu mah akubrada2 galau soal imunisasi...kelima anakku ga ada yg lengkap emaknya malas hahaha...alhamdulillah sehat2 sih..tp kyknya memang lbh bagus diimunisasi aja...
BalasHapusAku pun selalu pastikan anak-anak lengkap imunisasinya mba.. di manapun kami berada mba
BalasHapusJaman anakku wajib vaksin sampai dibela-belain nabung dan gak jajan demi bisa penuhin semua vaksinnya. Buat kami itu bagian dari ikhtiar menjaga kesehatan mereka.
BalasHapusAlhamdulillah, semua anak-anakku imunisasinya lebih dari 80%. Dan Alhamdulillah juga ya, semua vaksin yang diberikan sudah tersertifikasi halal. Semoga dengan begitu, semakin banyak ortu yang memvaksin anak-anaknya. Sebuah langkah antisipasi pencegahan bahaya di antara banyaknya gempuran penyakit sekarang yang aneh-aneh..
BalasHapusJadi ingat jaman kecil dulu
BalasHapusKalo diajak imunisasi ogah ogahan takut jarum suntik hahaha. Ternyata imunisasi penting banget
Imunisasi dasar lengkap yang halal sudah banyak. Meskipun dari mui sendiri memyampaikan fatwa untuk kekhususan alias belum tersedia vaksin lainnya ya tetap sebaiknya memvaksin anaknya. Semoga sja sosialisasi kayak gini diperbanyak. Kasian kl lihat temen2 dokter terkaget2 ketika difteri muncul lagi, polio moncul lagi, horor dan memyedihkan.hiks
BalasHapusAlhamdulillah kedua anakku imunisasi dasarnya sudah lengkap semua. Btw, moga cepet sembuh dari demamnya ya, mbak..
BalasHapusBuat orang yang belum nikah kayak aku penting juga nih baca tulisan soal anak, imunisasi, dan lainnya. Lumayan nambah ilmu. Jadi kalau nanti punya anak sudah tahu imunisasi apa saja yang harus diberikan si Kecil hehe
BalasHapusSebagai calon ibu, penting banget yah mengetahui pentingnya imunisasi. Selama ini saya mengira imunisasi hanya program pemerintah saja.
BalasHapus