Saat ini Penyakit Tidak Menular atau PTM menjadi masalah kesehatan utama, bukan hanya penyakit degeneratif, namun akibat gaya hidup banyak penderita PTM masih usia muda.
PTM tidak bergejala, banyak terdiagnosa setelah terjadi serangan penyakit. PTM selain menghabiskan biaya pelayanan kesehatan yang sangat besar, juga 7 dari 10 penyebab kematian utama.
Dear Healthies,
Kembali membahas tentang dunia kesehatan, kali ini bakalan lebih panjang ceritanya karena rangkuman dari dua hari kegiatan yang memang sayang banget kalo aku ngga cerita.
Jadi, dalam rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2019, Direktorat Pencegahan dan Pengendalin Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI mengadakan workshop dengan tema Pencegahan dan Pengendalian PTM.
Workshop berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal 18-19 Juni 2019 di Jakarta. Hari pertama belajar tentang Penyakit Tidak Menular atau PTM dan hari kedua kunjungan lapangan ke Rumah Sakit.
Alhamdulillah, saya masih diberikan kesehatan untuk kembali mengenal tentang penyakit tidakmenular atau PTM, bagaimana PTM bisa terjadi, dampak PTM dan bagaimana upaya pencegahan yang dapat dilakukan.
Ternyata, setiap tahunnya prevalensi PTM di Indonesia semakin meningkat lho dan tidak sedikit biaya pengobatan PTM yang harus dikeluarkan oleh pasien dan keluarganya.
Lalu upaya apa saja yang sudah dilakukan pemerintah untuk pencegah dan pengendalikan penyakit tidak menular atau PTM dan lalu langkah apa saya yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk melindungi dirinya dan keluarga untuk terhindar dari PTM.
Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Sebenarnya Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Pencegahan dan Pengendalin Penyakit Tidak Menular atau PTM sudah melakukan beberapa pencegahan melalui kebijakan dan sosialisasi kepada masyarakat.
dr. Cut Putri Arianie, MHKes - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI
Menurut Ibu Dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA, bahwa Indonesia memiliki banyak tantangan pembangaunan kesehatan dan Penyakit Tidak Menular atau PTM ini adalah salah satunya. Lalu apa saja sih yang menjadi tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia.
Tantangan Pembangunan Kesehatan di Indonesia
- Saat ini PTM merupakan masalah kesehatan utama
- PTM bukan hanya penyakit degeneratif, karena banyak penderita usia muda (akibat gaya hidup)
- Hanya 30% penderita PTM yang terdeteksi dan hanya 30% yang berobat, sisanya terdiagnosa setelah terjadi serangan penyakit
- 7 dari 10 penyebab kematian utama adalah PTM
- PTM menghabiskan biaya pelayanan kesehatan yang sangat besar
Ibu Dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA,
Direktorat Pencegahan dan Pengendalin Penyakit Tidak MenularKementerian Kesehatan RI
Direktorat Pencegahan dan Pengendalin Penyakit Tidak MenularKementerian Kesehatan RI
Ibu Dr. Theresia Sandra juga menyampaikan bahwa di Indonesia mengalami fase perubahan beban penyakit, sebelumnya penyakit menular dan kini menjadi penyakit tidak menular atau PRM.
Perubahan Beban Penyakit.
Perubahan Beban Penyakit.
- Tahun 1990 penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan terbesar.
- Sejak tahun 2010 PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan kecatatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
Apakah kita sebagai masyarakat Indonesia hanya bisa berdiam diri saja melihat adanya perubahan penyakit di negara kita? berdiam diri tentu tidak menyelesaikan masalah. Melalui tulisan ini saya berharap lebih banyk masyarakat Indonesia yang lebih mengenal apa itu Penyakit Tidak Menular atau PTM dan bagaimana cara untuk mencegahnya.
Healthies, tanpa upaya kuat dari Pemerintah maupun masyarakat Indonsia, maka tren peningkatan PTM ke depan masih mungkin terjadi terjadi. Dalam sessie workshop hari pertama, pihak Kemenkes RI menyampaikan beberapa data yang saya membuat hati ini miris.
10 peringkat teratas penyakit penyebab kematian per 100.000 menurut jenis kelamin di Indonesia tahun 2017. Baik laki-laki maupun perempuan tertinggi pada PTM yaitu penyakit jantung dan diabetes melitus.
Trend Peningkatan Biaya Pelayanan Katastrofik dalam JKN
Dari tahun 2016
sampai tahun 2018 ada peningkatan biaya pelayanan katastrofik dalam JKN,
sebenarnya penyakit katastrofik dapat dicegah sejak dini dengan penguatan upaya
promotive prepentive yang dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan yang lain.
Pemerintah RI mengharapkan dalam program JKN fungsi dokter tidak hanya mengobati namun juga
melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Faktor Risiko Penyebab PTM yang harus diperbaiki
Berdasarkan Riskesdas
2007 dan Riskesdas 2013, bahwa 80% penyakit
tidak menular disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat, seperti:
- Kurang Aktifitas Fisik
- Usia diatas 10 tahun kurang mengkonsumsi sayur dan buah
- Usia 15 tahun keatas merook
Faktor Risiko Penyebab PTM yang harus diperbaiki
- 5 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi gula lebih dari 50g/hari dan konsumsi gula tertinggi di DI Yogyakarta
- 53 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi Garam lebih dari 2000 mg/hari dan konsumsi garam tertinggi di DKI Jakarta
- 27 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi lemak lebih dari 67 gr/hari dan konsumsi lemak tertinggi di DKI Jakrta
- 1 dari 100 orang Indonesia mengalami obesitas dan obesitas tertinggi di Sulawesi Utara
RPJM Program P2TM 2015-2019
- Prevalensi tekanan darah tingi
- Mempertahankan prevalensi obesitas
- Prevalensi merokok pada penduduk usia < 18 tahun
- Prevalensi merokok pada anak umur 10-18 tahun dari tahun 2013-2018 mengalami peningkatan
9 Target Global Pengendalian PTM Tahun 2025
Healthies, sepaya upaya pencegahan dan pengendalian PTM, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan memiliki target global yang harus dicapai hingga tahun 2025, yaitu:
- 25% penurunan kematian akibat PTM (penyakit jantung, kanker, diabetes atau penyakit paru kronik) hingga tahun 2025
- Penurunan konsumsi alkohol 10%
- Penurunan kurang aktifitas fisik 10%
- Penurunan tekanan darah tinggi 25%
- Penurunan Konsumsi tembakau 30%
- Peningkatan diabetes 0%
- Penurunan asupan garam dan lemak 30%
- Cakupan pengobatan dan teknologi untuk pengobatan PTM 80%
- Cakupan terapi farmakologis dan konseling untuk mencegah serangan jantung an stroke 50%
Kebijakan Nasional Pencegahan Pengendalian PTM
Selain target global, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI memiliki kebijakan nasional pencegahan pengendalian PTM melalui:
- PIS PK
- RPJMN
- Germas
- SPM
- Renstra
- RAN PTM
- Target Global
Program Unggulan PTM
Selain target global, kebijakan nasional, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI juga memiliki program unggulan untuk pencegahan dan pengendalian PTM yaitu:
- POSBINDU PTM
- PANDU
- Kawasan Tanpa Rokok
- Konseling UBM
- Kampanye CERDIK
- Pembatasan Konsumsi GGL (gula, garam, lemak)
Merokok dan PTM Pelu di Cegah melalui GERMAS
Perlindungan
terhadap asap rokok melalui penerapan kawasan tanpa rokok. 100% bebas asap
rokok yang ditandai dengan:
- Tidak ditemukan orang merokok didalam gedung
- Tidak ditemukan ruang merokok di dalam gedung
- Tidak tercium bau rokok
- Tidak ditemukan puntung rokok
- Tidak ditemukan penjualan rokok
- Tidak ditemukan asbak atau korek api
- Tidak ditemukan iklan atau promosi rokok
- Ada tanda dilarang merokok
Optimalkan layanan berhenti merokok
Di sekolah
- Konseling pribadi
- Konseling kelompok
Di fasilitas
Kesehatan
- Layanan berhenti merokok
- 0-800-177-6565, tanpa bayar, telepon sekarang jangan ragu
Sinergi dan
Harmonisasi sangat diperlukan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia. Alangkah indahnya jika sinergi dari beberapa pihak dibawah ini dapat dilakukan demi target pencegahan dan pengendalian PTM dapat terwujud:
- Pemerintah Prov – kabupaten kota
- Sektor Swasta
- Akademisi dan masyarakat madani
- Nilai Sosial bersama masyarakat
Dukungan Stakeholder dan Mitra Kesehatan
Apalah arti target global, kebijakan dan upaya pengendalian dan pencegahan PTM jika tidak didukung oleh stakeholder dan mitra kesehatan yang ada di Indonesia. Untuk itu dukungan stakeholder dan mitra kesehatan sangat diperlukan.
- Mendorong pelaksanaan kebijakan dan peraturan terkait pencegahan dan pengendalian PTM
- Melakukan advokasi dalam melindungi masyarakat dari PTM dan dampak buruk kesehatan
- Mensukseskan upaya promotif-preventif dalam pembangunan kesehatan termasuk promotif-preventif terkait pencegahn dan pengendalian PTM dan pencegahan perilaku merokok
- Sebagai panutan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga, lingkngan dan masyarakat
- Membudayakan CERDIK (Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin Olahraga, Diet yang seimbang, Istirahat yang cukup dan kelola stress yang dimulai dari diri kita sendiri.
Kunjungan Ke RSCM Jakarta
Setelah mengenal lebih dekat dengan PTM dan mengenal apa saja upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan PTM. Hari kedua workshop dilakukan kunjungan lapangan ke Rumah Sakit.
Jadi, peserta dibuat kelompok kelompok kecil yang akan mengunjungi Rumah Sakit di Jakarta. Kelompok saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi RSCM Jakarta.
Saat di RSCM mendapatkan edukasi tentang PTM khususnya Ginjal dan Hipertensi
Di RSCM Jakarta saya dan teman-teman sekelompok kembali mendapatkan edukasi tentang PTM khususnya Ginjal dan Hipertensi.
Ini aku kasih cerita awal pasien "A" yang sedang menjalankan di RSCM
"Awalnya darah tinggi, 6 bulan tensi darah semakin tinggi, tekanan darah tinggi tidak terkontrol (tidak turun2) berobat ke Puspesmas. 6 bulan kemudian berobat ke RSCM lambung nyeri, ngilu sendi. Sampai akhirnya saya terdiagnosa gagal ginjal dan harus menjalani Hemodialisis karena ginjal saya kurang berfungsi (makan dan minum dan muntah)"
Healthies, jarang meremehkan hipertensi ya.. karena 30% penyebab gagal ginjal adalah karena hipertensi. Ibu penderita gagal ginjal ini awanya memiliki hipertensi. Hipertensi bisa diobati dengan minum obat, (katopril), biasanya dosis
disesuaikan bisa kombinasi dan tambah obat.
Cek terus kondisi tekanan darah kamu, normalnya tekanan darah itu 120-140, namun jika diatas itu makan harus digunakan obat yang optimal
- Pengobatan lebih awal, jika tekanan darah diatas 140 wajib minum obat
- Gula darah diatas 220, maka harus segera diobati
Ngga mau kan kamu mengalami hipertensi yang mengakibatkan gagal ginjal dan diabetes? kamu harus pahami penyebab utama hipertensi yaitu:
- Garam
- Fastfood
- Garam lebih dari 5-6gr perhari
Saat di RSCM mendapatkan edukasi tentang PTM khususnya Ginjal dan Hipertensi
Pengobatan hipertensi
- Makanan banyak makan sayur dan buah
- Olahraga
- Obat
- Jantung
- Penglihatan tertanggu
- Stroke
--
Semoga hasil workshop tentang pencegahan dan pengendalian PTM dapat bermanfaat ya.. jika kamu ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang PTM bisa melalui website dan sosial media Direktorat Pencegahan dan Pengendalin Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI yaitu:
Website: www.p2ptm.kemkes.go.id
Instagram: @p2ptmkemenkesri
Twitter: @p2ptmkemenkesri
Salam hangat,
Elly Nurul
Jadi garam ama gula juga bisa menjadi penyebab penyakit tidak menular ini ya Mbak. Padahal saya setiap hari pasti aja minum teh atau kopi yabg sangat manis.
BalasHapusPenyakit Tidak Menular ternyata tidak hanya menyerang mereka yang sudah usia secara degeneratif ya, ternyata juga krn pola makan dan hidup. Duh, anak2 diatas 10 tahun ini memang sudah mulai pemilih makanan, sedangkan pada usia 15 tahun mereka mulai terpengaruh gaya hidup pergaulan. Orangtua harus memberi pemahaman tentang PTM ini pada anak2 jg ya.
BalasHapusPenyakit tidak menular ini jadi penyebab kematian tertinggi ya dan memang gaya hidup jadi pengaruh besar memang agak sulit sih apalagi untuk menghindari kelebihan gulgar
BalasHapusKalau udah kena ginjal dan harus cuci darah itu memang menguras banget sih ya tenaga, harta dan juga pikiran. Dan dari hipertensi juga diabetes bisa menyebabkan gagal ginjal juga sih itu yang saya temui beberapa pasien cuci darah temen Papa.
BalasHapusIya, ya. Sekarang banyak yang masih muda udah kena sakit ini itu. Mengkhawatirkan sebetulnya kondisi ini. Makanya saya jadi makin sering mewanti-wanti anak-anak. Ngeri itu berbagai penyakit tidak menular
BalasHapusKarena tidak menular kadang kita jadi tidak sadar kalau penyakit tersebut juga sangat berbahaya. Merasa tenang saat gejala nafas dan jantung berdetak tidak biasa. Padahal penyakit jantung dan paru jelas berbahaya juga. Tapi sudah merasa waspada ketika tetangga ada yang kena demam berdarah, takut keluarga sendiri ketularan...
BalasHapusAku sekarang ngurangin gula dan garam. Dan anak-anak juga harus dibiasakan makan yg sehat. Heran juga sih sekarang banyak anak muda pada sakit yg dulu biasanya diderita orang tua
BalasHapusPola hidup sehat emang perlu kita lakukan ya agar sehat dan bugar hingga kelak tua hehe.. Edukasi PTM ini sangat bermanfaat
BalasHapusJadi ingat om saya meninggal karena PTM ini, tepatnya diabetes yang dialaminya. Awalnya sih cuma diabetes, trus lari ke Ginjal kemudian jantung. Ya, penyakit ini berbahaya juga ya Mbak dan saya baru tahu ternyata PTM juga bisa menyerang yang masih berusia muda. Yah, semoga kita bisa terhindar dari penyakit ini.
BalasHapusJadi diingatkan untuk bergaya hidup sehat nih kalau baca2 tentang penyakit. Mudah2an kita semua dijauhkan dari penyakit ya..
BalasHapusSelalu ngeri deh dengar ragam penyakit PTM ini, kesannya kok horor banget, huhuhu, apalagi sekarang penyakit ini udah mulai menyerang orang-orang yang berusia muda. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan yaa, amiiin
BalasHapusPenyakit tidak menular itu berasal dari pola hidup yang tidak teratur, kebanyakan makan makanan yang mengandung gula dan garam, duh peer banget nih, masih suka camilan manis dan asin huhuhu
BalasHapuskuncinya sebenere pola hidupsehat ya mbak nurul.. aku ngerasa udah gak sehat badanku ini, jarang olahraga sering pergi2, jadi ga balance
BalasHapusMulai khawatir dengan banyak hal itu termasuk pola hidup gak sehat yaa, kak...
BalasHapusAku mikirin faktor genetik dan lain-lain.
Iya ya, kita biasanya lebih aware dengan penyakit yang menular. Karena dianggap akan dengan mudah menjangkiti kita saat tubuh sedang tidak bagus imunitasnya. Sementara akhirnya kita jadi abai dengan penyakit yang tidak menular. Padahal kenyataannya, PTM justru tak kalah banyak merenggut nyawa sodara-sodara kita. :(
BalasHapusKemenkes nih kyknya gencar banget ya mengkampanyekan hal ini. Soalnya PTM ini emang "merugikan" negara juga via BPJS. Moga2 kita konsiten utk selau hidup sehat dan jauh dr PTM aamiin
BalasHapusgaya hidup masa kini masyarakat memang rentan bangt mengundang penyakit tidak menular seperti ini ya, akupun mulai pengen banyakin aktivitas diluar ruangan supaya sekalian olahraga gitu
BalasHapusHidup sehat memang tidak mudah tapi bisa kita coba ya mba.. yang penting disiplin
BalasHapusPTM ini menakutkan ternyata ya
BalasHapusButuh usaha dan kerja keras dengan gaya hidup sehat
Dulu aku mikirnya penyakit-penyakit menular tuh yang lebih berbahaya. Sejak tahu PTM dan risikonya, jadi tahu kalau ada cukup banyak penyakit tidak menular malah lebih mematikan jika tak ditangani segera. Semoga kita semua selalu sehat ya, dan makin banyak orang yang menerapkan gaya hidup sehat juga
BalasHapus