Sebagai orangtua tidak boleh lengah dalam memberikan dukungan yang terbaik bagi anak anak dirumah, baik melalui gizi yang seimbang, maupun dengan stimulasi, salah satunya adalah melalui membaca.
Melalui membaca, orangtua juga dapat mengenalkan nilai-nilai kebaikan pada anak. Mengajari kebaikan melalui membaca memberikan berbagai manfaat baik bagi anak, di antaranya menstimulasi mereka, serta kegiatan bonding antara orang tua dengan anak sehingga dapat kurangi waktu penggunakan gawai untuk tingkatkan minat membaca anak.
Halo..
Webinar Peluncuran Program BACA Danone Indonesia bekerjasama dengan Tentang Anak |
Baca juga : Rutinitas Makan Sehat dengan Gizi Seimbang Selama Dirumah Saja
Fakta Tentang Minat Membaca di Indonesia
Benarkah minat membaca di Indonesia masih sangat rendah? Infonya sih begitu, berikut ini adalah beberapa fakta tentang masih rendahnya minat membaca di Indonesia.
- Data dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa persentase minat baca anak Indonesia berada di angka 0,001% artinya dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.
- Data riset World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity (CCSU) pada Maret 2016, Indonesia berada di urutan ke 60 dari 61 negara yang disurvei dengan tingkat literasi rendah.
Fakta Tentang Penggunaan Gawai di Indonesia
- Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan demikian, Indonesia menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
- Data wearesocial per Januari 2017 mengungkap bahwa masyarakat Indonesia bisa menatap layar gawai kurang lebih 9 jam sehari.
Penyebab Rendahnya Minat Membaca Anak di Indonesia
Dalam tulisan saya kali ini, saya akan fokus kepada rendahnya minat baca anak anak ya dan menurut keterangan resmi dalam website Sahabat Keluarga Kemendikbud, ada tiga faktor yang menyebabkan begitu rendahnya minat membaca kepada anak, yaitu:
Orang Tua Kurang Menyadari Pentingnya Minat Membaca Sejak Dini
Orang tua kurang menyadari bahwa membaca sejak dini itu penting. Orang tua sering beranggapan bahwa masa kanak-kanak adalah masa bermain sehingga masa kecil mereka dihabiskan untuk bermain bersama teman-teman sebaya.
Di samping itu, orang tua pun tidak memberi motivasi atau tidak memberikan contoh baik kepada anaknya untuk membaca minimal satu bacaan dalam sehari.
Buku Dalam Perpustakaan Sekolah Kurang Menarik
Perpustakaan sekolah menyediakan buku yang kurang menarik bagi anak-anak. Biasanya buku yang menarik bagi anak yang mempunyai tampilan warna-warni dan beraneka macam gambar.
Sedangkan buku yang tersedia di perpustakaan sekolah biasanya telah usang, jenis tulisannya kecil, tidak ada gambar dalam buku, dan hanya berupa narasi sehingga membosankan bagi anak-anak.
Kurangnya Kepedulian Masyarakat
Masyarakat Indonesia dianggap masih kurang peduli terhadap minat membaca anak anak di Indonesia, jika dilingkungan sekitar banyak ditemukan taman bacaan, hal tersebut bisa mengundang anak-anak untuk datang dan membaca buku yang menarik sesuai dengan usia mereka.
Bagaimana Cara Mendorong Minat Membaca Anak
Ada 4 (empat) cara yang bisa dilakukan orang tua untuk dorong minat membaca anak,yaitu:
Membelikan Buku yang Menarik dan Disukai Anak
Belilah buku yang menarik dan sesuai dengan minat anak-anak, biasanya anak anak suka dengan buku yang penuh dengan gambar dan berwarna warni, orang tua bisa membeli buku dongeng lho, dengan mendongeng bersama anak dapat menciptakan bonding antara orang tua dan anak.
Mengajak Anak ke Perpustakaan atau Toko Buku
Orang tua bisa mengajak anak memilih buku bacaan yang disukainya. Ajaklah anak ke perpustakaan atau toko buku saat liburan sekolah atau saat hari ulang tahun anak, agar anak lebih antusias untuk ikut memilih buku yang disukainya.
Ajak Anak Untuk Menceritakan Kembali Isi Buku yang Telah Dibacanya
Orang tua bisa meminta anak untuk menceritakan kembali isi buku yang telah dibaca oleh anak anak, Kegiatan ini sangat baik agar anak anak termotivasi untuk kembali membaca lho.. apalagi jika orang tua memberi pujian pada anak, maka anak akan semakin senang dan bersemangat untuk membaca baca.
Orang Tua Menjadi Contoh Bagi Anak
Kurangi Waktu Penggunaan Gawai Untuk Tingkatkan Minat Membaca
Konektivitas otak meningkat pada saat anak-anak menghabiskan waktu membaca. Sebaliknya justru menurun oleh lamanya paparan terhadap media berbasis layar - Cincinnati Children’s Research Foundation.
Program BACA oleh Danone Indonesia dan Tentang Anak
Program BACA adalah sebuah bentuk ajakan untuk mencintai kegiatan membaca dan belajar kebaikan untuk anak-anak Indonesia melalui sumbangan 1.000 buku bacaan.
Peluncuran Program BACA Danone Indonesia bersama Tentang Anak |
Baca juga : Festival Isi Piringku Panduan Gizi Seimbang Anak
Berbagi Buku Tentang Anak
Nah buat yang ngin ikutan berbagi buku tentang anak, bisa turut berpartisipasi dengan berdonasi melalui www.wecare.id ya.
Untuk informasi lebih lengkap tentang program BACA dan Berbagi Buku Tentang Anak bisa melalui website Nutrisi Bangsa dan sosial media @nutrisibangsa.
Kesimpulan
- Anak Indonesia bukannya tak mau membaca, namun banyak faktor yang membuat anak belum memiliki minat baca.
- Perlu kesadaran orang tua, akses membaca serta kepedulian bersama untuk menumbuhkan minat baca pada anak.
- Membaca dapat mengurangi waktu penggunaan gawai pada anak, dengan membaca buku bersama anak juga dapat menciptakan bonding antara orang tua dan anak.
- Ternyata terlalu lama menatap layar bagi anak tidak selalu mengarah pada aktifitas yang merangsang otak, mendorong perkembangan, pencapaian akademik atau kreatifitas.
- Selain menyediakan gawai untuk anak, orang tua juga disarankan untuk menyediakan juga buku bahan bacaan yang menarik untuk mengurangi waktu penggunaan gawai di rumah.
- Melalui program baca, Danone Indonesia bekerja sama dengan Tentang Anak mengajak masyarakat Indonesia mencintai kegiatan membaca dan belajar kebaikan kepada anak-anak melalui sumbangan 1.000 buku bacaan.
- Semoga anak-anak Indonesia dapat menjadi generasi unggul yang gemar membaca serta dapat menerapkan berbagai nilai kebaikan pada kehidupan mereka.
Elly Nurul
yaampun baca artikel ini aku kangen ngajak anak2 ke toko buku mbaaa.. selama pandemik yaudah baca buku dr rumah dan beli buku online aja. hiks...
BalasHapussebelum tidur biasanya dongengin anak2, walau dulu mereka belum mengerti
Nah...ini mba PR juga buat aku. Anak2 klo ga diminta, nggak disuruh2 pada nggak mau mbaca buku. Padahal buku anak2...
BalasHapusTerlena sama game2 di smartphone
Klo yang kecil...dulu aku rajin mbacain buku sblm tidur. Tapi semenjak kenal podcast dongeng, mintanya ndengerin podcast aja...lebih menarik mungkin yaa..
sepertinya kehadiran teknologi yang semakin canggih ini menjadi tantangan untuk para orangtua dalam membiasakan anak tetap membaca buku, dan minat baca tetap ada
BalasHapusHadirnya teknologi yang semakin cangggi dan inovarif, makin meningkatnya penggunaan gawai, terutama pada anak2. PR buat ortu, bagaimana bisa memberikan contoh dengan literasi membaca di dalam keluarganya sedini mungkin.
BalasHapusSemoga adanya Program BACA ini menjadi solusi, agar bisa meningkatkan minat baca buat anak2.
test
BalasHapusProgram BACA menjadi salah satu solusi meningkatkan keingintahuan dan membaca buku bagi anak2. Memang mesti menraik sehingga anak2 suka. Gawai diistirahatkan sejenak :) AKu sekeluarga senang membaca buku riil alias biasa dibandingan secara online.
BalasHapusOrang tua memang role model bagi anak ya, kalau orang tuanya memberikan contoh dengan membaca setiap hari, maka anak pasti akan mengikuti, apalagi bila disediakan juga bacaan anak dengan gambar ilustrasi yang menarik.
BalasHapusKendala lainnya menurut saya adalah, buku anak berkualitas itu harganya mahal, jadi masih banyak orang tua yang beranggapan daripada buat beli buku, mending untuk keperluan lain
BalasHapusIzin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))
Dengan kerjasama semua pihak pasti bisa kita tingkatkan minat baca anak-anak nantinya. Salut untuk Danone Indonesia yang bekerja sama dengan Tentang Anak mengajak masyarakat Indonesia mencintai kegiatan membaca dan belajar kebaikan kepada anak-anak melalui sumbangan 1.000 buku bacaan. Semoga akan ada peningkatan minat baca anak di masa depan
BalasHapusBenar sekali. Orang tua harus menjadi role model untuk anak-anak dalam membaca. Cem mana anak mau baca buku, sedangkan kedua orang tuanya malah mainan gawai sendiri ✨
BalasHapusTantangan saat masa PJJ ini memang makin seringnya penggunaan gadget. Makanya ortunya yang kudu disiplin sih kasi batasan kapan hp tu dipakai buat belajar atau sesekali buat hiburan.
BalasHapusMemperbanyak bacain buku anak atau ajak anak bikin buku2an gtu bis jd cara supaya anak beralih dr gadget ke membaca buku
Aku harus mulai belajar lagi nih, biar gak HP an mulu, tapi sedini mungkin banyak baca dan memperlihatkan kalah saya doyan baca buku. Mudah-mudahan dengan begitu, anak bisa tertular doyan membaca buku.
BalasHapusKeren nih program BACAnya Danone. Belum banyak perusahaan besar yang peduli tentang literasi anak. Semoga programnya berjalan lancar.
BalasHapusGawai memang sukses mengalihkan dunia anak-anak yang sebenarnya mesti banyak bergerak dan membaca. Anak-anak ku dulu hobi baca, sejak kuliah lebih asik di depan PC atau laptop. Alasannya ngerjain tugas. Tapi ketika luang memang mereka masih mau baca meski prosentase nya dikit.
BalasHapusSemoga program BACA dari Danone dengan berbagi kebaikan untuk anak Indonesia bisa mengajak mereka suka baca hingga dewasa nanti
Jadi inget anakku selama masa pandemi belum aku jajanin buku sama sekali..Semua aktivitas beralih ke online.. Huhuhuhu...
BalasHapusSelama pandemi ini nih jadi lebih ekstra banget aku, apalagi sekolah udah pakai gawai terus jadi sebisa mungkin gak main gawainya harus ada jadwal. Dulu sebelum pandemi pegang hp hanya boleh weekend.
BalasHapusmembaca memang bisa menjadi pilihan untuk mengurangi penggunaan gawai pada anak yaaa. Keren banget nih campaign BACAnya Danone, Semoga dengan adanya campaign ini semakin tinggi tingkat literasi anak Indonesia yaaa
BalasHapusKeren banget nih programnya. Bisa meningkatkan minat Baca anak. Semoga aja ya bisa berkontribusi besar dalam penurunan tingkat literasi bangsa.
BalasHapusAku pikir sejak dirumahaja, anak semakin dekat sama buku, hiiks~
BalasHapusTernyata PJJ membuat segalanya ambyar.
Anakku masih suka buku, tapi sebatas kalau diminta bikin resume atau tugas sekolah.
Alhamdulillah, masih baca buku fisik walau gak rutin.
memang harus pintar pintar atur screen time buat anak ya mbak
BalasHapusdan memang, buku adalah teman terbaik bagi anak untuk menggantikan gadget
Betul ini waktu pakai gawai memang cuma sehari dalam sepekan
BalasHapusTetapi kadang tidak sadar emaknya yang overtime
Makanya ini kudu balik lagi nih baca bareng lebih lama
Saya sekarang udah gak kasih anak-anak pegang gawai lagi. Gantinya ya, mereka pada dengerin murottal dan kisah-kisah nabi di speaker khusus anak itu lho.
BalasHapusJadi merasa bersalah aku, buku sih ada tapi jarang aku ajak soalnya anakku lebih tertarik buku gambar untuk diwarnai daripada buku bacaan. Selebihnya dia belajar lewat TV yang konek ke YouTube. Pakai gawai sih engga tapi kesehariannya terpapar YouTube banget kurang di aktifitas baca. Kudu dibenerin lagi ni pola asuh ke anak. Thanks sharingnya
BalasHapusSudah setahun nggak ke toko buku, Mak, sedih aku tuh, karena dari dulu jarang-jarang keluar kecuali ke toko buku. Untungnya toko buku online jaman now tuh recommended banget. Mulai variasi buku, pelayanan juga harganya. saya sendiri termasuk tidak sering beli buku khusus anak. Biasanya saya beli cerita yang bisa dinikmati bersama, karena masih saya yg bacain. So far, membaca merupakan aktivitas paling mneyenangkan selama di rumah saja.
BalasHapusKeren ini program BACA. Emang ya, butuh tekad dan tenaga ekstra untuk memperkenalkan buku dan aktivitas membaca pada anak. Kendalanya banyak, salah satunya gadget ��
BalasHapusIya banget ini anak-anak akan cinta buku kalau sejak dini dikenalkan buku dan dibelikan buku yang emnarik, semoga makin banyak anak cinta buku ya
BalasHapus