MPASI Sehat Seimbang |
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) sehat seimbang menjadi bagian penting dalam proses tumbuh kembang anak yang harus dipahami oleh setiap orang tua. Lalu makanan pendamping ASI atau MPASI sehat seimbang itu yang seperti apa?
MPASI sehat seimbang adalah makanan alami yang dekat dengan bentuk asli di alam dan kebutuhan makro nutrient (karbohidrat, protein, lemak) diberikan secara seimbang.
Halo semuanya..
Update blog saya kali ini berhubungan dengan anak ketiga saya nih, Alhamdulillah setelah lulus ASI Eksklusif 6 bulan, sekarang dilanjutkan dalam tahap makanan pendamping ASI atau MPASI.
Jeda melahirkan anak kedua dan ketiga ini berjarak 7 tahun, jujur agak sedikit mengalami kesulitan dalam mengurus anak. Butuh penyesuaian lagi, tapi harus dijalani dengan ikhlas dan semangat tentunya.
Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua, tapi banyak sumber "bagaimana menjadi orang tua" yang bisa dijadikan referensi. Tentu kita diberikan akal untuk bisa berfikir dan sampaikan akhirnya memilih apa yang terbaik untuk untuk bagaimana menjadi orang tua terbaik bagi anak-anaknya.
Seperti halnya saya jelang MPASI anak ketiga, belajar bagaimana mempersiapkan MPASI yang baik dan benar dari sumber sumber terpercaya. Salah satunya mengikuti "Kelas Ibu Balita" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Kesehatan Keluarga.
Kelas berjalan melalui zoom meeting pada Sabtu, 22 Januari 2022 dengan tema "Menjaga Asupan Makanan Bayi Balita Agar Sehat dan Tumbuh Kembangnya Optimal" bersama DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum (Ahli Gizi Masyarakat).
Pelajaran apa saja yang saya dapat dalam kelas ibu balita tersebut, saya rangkum sedikit dalam tulisan ini ya.. besar harapan saya bisa bermanfaat dan membantu orang tua yang sedang membutuhkan informasi tentang makanan pendamping ASI atau MPASI sehat seimbang itu seperti apa.
Siapakah “Anak” itu?
DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum (Ahli Gizi Masyarakat) mengawali kelas ibu balita dengan membuka pertanyaan "Siapakah Anak Itu?" mmm.. melalui kolom chat zoom banyak yang memberi komentar seperti "anak itu titipan" "anak itu amanah" "anak itu buah hati" dan lain lain.
Anak itu bukan orang dewasa “mini” mereka sedang dalam tahap tumbuh kembang baik secara fisik (tubuh, organ, syaraf, refleks, dan lain lain), emosi dan spiritual. DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum (Ahli Gizi Masyarakat)
Oleh karena itu anak anak akan berfikir, bereaksi, dengan cara anak bahkan sebagian besar anak “meniru” orang dewasa, karena anak adalah peniru unggul dari apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Bagaimana, setuju kah? saya sih setuju ya.. pengalaman dari kedua anak sebelumnya, anak anak sering meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, maka itu dibutuhkan contoh perilaku baik dari orang tua jika menginginkan anak memiliki sifat dan karakteristik yang baik.
Tujuan Makan dan Memberi Makan Anak
Makan dan memberi makan bukan hanya sekedar rutinitas saja, tapi dibalik itu ternyata banyak hal baik yang harus dipahami oleh orang tua. Jika orang tua tahu akan tujuan makan dan memberi makan anak, maka proses makan dan memberi makan akan berjalan dengan baik.
Lalu apa sih tujuan makan dan memberi makan anak? apalagi bagi orang tua yang memiliki anak jelas tahap menjalani makanan pendamping ASI atau MPASI.
Tujuan makan dan memberi makan anak yaitu :
- Kebutuhan gizi (sehari-hari tubuh, aktivitas/gerak, pertumbuhan, pemulihan, fungsi normal alat cerna)
- Mendidik (cara makan, menyukai makan, memilih makanan yang diperlukan)
- Komunikasi (nilai kebersamaan, wujud syukur)
- Memberi rasa nikmat
Bagaimana nih, apakah sudah paham dengan tujuan makan dan memberi makan anak? semoga paham ya.. apalagi untuk ibu ibuk seperti saya yang memiliki anak jelang tahap MPASI butuh banget informasi positif agar proses MPASI nanti berjalan sukses alias no drama.
Masalah Anak, atau Orang Tua?
Dari beberapa kebiasaan tak disadari dibawah ini, mana yang sering terjadi? atau bahkan semua terjadi? hayoo jujur hehe
Kebiasaan tak disadari :
- Ambil jalan pintas
- Terlalu rasional
- Meniru keluarga lain
- Hanya mendengar dari satu sumber
- Satu-satunya pegangan iklan
- Apa yang baik bagi saya, pasti baik bagi anak saya
- Terlalu fokus pada hasil semata
Saya sendiri pernah mengalami kebiasaan yang tak disadari diatas salah satunya "meniru keluarga lain". Ternyata kebiasaan tak disadari tersebut berdampak buruk, saya menjadi orang tua yang banyak menuntut kepada anak anak.
Tapi kini saya sadar, bahwa setiap anak itu berbeda dan setiap anak istimewa. Disini dibutuhkan peran orang tua dalam memaksimalkan potensi anak dan bukan membandingkan bahkan meniru keluarga lain yang memiliki anak anak hebat dan sukses.
Yang paling utama adalah harus memahami bahwa tidak ada hal yang instan, jika ada pasti tidak bertahan lama. Dibutuhkan kedisiplinan, komitmen, kreativitas, kejujuran, keterbukaan dan percaya diri sebagai orang tua.
Yuk bisa yuk! sekali lagi tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua, tapi dengan terus belajar menjadi orang tua dari para ahli, IshaAllah bisa menjadi orang tua yang dibutuhkan dan menghasilkan anak anak generasi bangsa yang unggul.. Aamiin YRA.
Investasi Kesehatan Anak
Bicara tentang investasi tidak selalu tentang harta lho.. tapi kesehatan diri dan kesehatan anak juga merupakan investasi yang harus menjadi fokus kita semua khususnya bagi orang tua.
Lalu apa sih investasi kesehatan anak? bagi seorang anak, gizi pertamanya : ASI dan MPASI yang benar merupakan investasi terbaik mereka. Dengan pemberian ASI dan MPASI yang benar maka orang tua membantu meniadakan semua kemungkinan anak di kemudian hari menderita gangguan kesehatan seperti :
- Obesitas
- Ganggungan perilaku
- Kolesterol tinggi
- Kekurangan mineral, zat besi dan asam lemak esensial tak jenuh tapi kelebihan karbohidrat buruk
Ternyata anak dapat menderita gangguan kesehatan yang cukup serius jika anak tidak mendapatkan gizi pertamanya dengan baik (ASI dan MPASI). Itulah alasan mengapa ASI dan MPASI yang benar perlu diberikan kepada anak.
Jika kita bicara tentang pangan sehat, pangan sehat itu seperti apa? menurut DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum (Ahli Gizi Masyarakat) pangan sehat yaitu :
- Semakin dekat dengan bentuk asli di alam
- Seimbang antara kebutuhan makro nutrient (karbohidrat, protein, lemak)
- Memelihara kehamilan (bayi sehat)
- Usia tumbuh kembang (dewasa sehat)
- Usia produktif (bebas penuaan dini)
- Usia senior (tetap produktif, tidak jadi beban)
Dari kriteria pangan sehat di atas, semuanya saling berkaitan dan berkesinambungan. Anak yang sehat tentu dihasilkan dari keluarga atau orang tua yang sehat juga.
Keluarga yang sehat tentu tercipta dari kebiasaan kebiasaan baik yang dilakukan sejak dini, salah satunya dari kebiasaan baik mulai dari dalam kandungan hingga menjadi sosok orang tua yang menghasilkan generasi generasi berikutnya.
Pangan Sehat Seimbang
Pangan sehat seimbang yaitu kebutuhan makro nutrient (karbohidrat, protein, lemak) seimbang tercukupi, tidak kurang bahkan lebih.
Sebagai orang tua harus mengetahui makro nutrient yang menjadi kebutuhan dasar anak seperti :
Sumber Karbohidrat
- Berpati (beras pecah kulit, umbi, jagung, sagu)
- Tak berpati (sayur dan buah)
- Kaya akan antioksidan
- Kaya mineral
- Kaya serat
- Cukup energi
- Bukan produksi rafinasi
Sumber Protein
- Kacang2an
- Telur
- Tempe
- Jamur
- Ayam
- Ikan/Sea food
Sumber Lemak Sehat
- Ikan laut dalam
- Telur
- Kelapa
- Kemiri, kacang kacangan
- Alpukat
Makanan Alamiah Usia Bayi dan Balita
- ASI hingga 2 tahun/lebih
- Perasan buah/sayur segar
- Kerok buah segar
- Bubur/tim beras umbi, labu, kentang, jagung, gandum, sagu
- Protein ayam/ikan/jamur/telur/tempe/kacang2n
- Buah, sayur
Makanan yang alamiah tentu lebih baik, ini jadi teguran buat saya juga nih agar memberikan makanan alamiah buat anak anak, karena makanan alamiah termasuk investasi kesehatan anak yang harus menjadi fokus setiap orang tua agar anak anak tidak mengalami gangguan kesehatan berat nantinya.
MPASI Sehat Seimbang
Dari hasil mengikuti "Kelas Ibu Balita" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Kesehatan Keluarga, MPASI sehat seimbang itu makanan yang alamiah, buatan sendiri seperti bubur/tim beras umbi, labu, kentang, jagung, gandum, sagu ditambah protein ayam/ikan/jamur/telur/tempe/kacang kacangan serta dilengkapi buah dan sayur.
Penyajiannya juga ngga perlu ribet, dibuat seperti halnya seorang Ibu mempersiapkan makanan untuk keluarga dirumah, hanya saja untuk bayi yang sedang MPASI disesuaikan dengan tekstur dan rasa karena bayi bukan orang dewasa mini, bayi masih dalam proses belajar mengenal termasuk mengenal rasa makanan.
Kerok Buah Alpukat Segar Menjadi Salah Satu Favorit Nih
Buat para Ibu yang sedang mempersiapkan MPASI yuk semangat, gandengan tangan membuat MPASI sehat seimbang agar anak tumbuh secara optimal.. Aamiin YRA.
Demikian ringkasan dari Kelas Ibu Balita dengan tema "Menjaga Asupan Makanan Bayi Balita Agar Sehat dan Tumbuh Kembangnya Optimal" semoga bermanfaat ya!
Salam hangat,
Elly Nurul
Tidak ada komentar