Selama ini, kita berfikir bahwa MPASI tidak boleh memiliki rasa, padahal, UKK IDAI menganjurkan bahwa MPASI harus memiliki variasi rasa.

Penambahan bumbu (garam) juga hal yang harus dihindari pada menu MPASI, padahal MPASI boleh menggunakan bumbu, asal sesuai dengan ketentuan.

Dear Moms,

Setuju nggak sih, banyak mitos beredar tentang MPASI seperti MPASI tidak boleh memiliki rasa dan MPASI tidak boleh ditambah bumbu (garam). Bagaimana dengan fakta tentang MPASI?

• Amaryllis Esti Wijono, Direktur Nutrition Unilever Indonesia
• dr. Miza Dito Afrizal SpA, Dokter Spesialis Anak
• Nikita Willy, celebrity mom
• Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB University

1000 HPK dan MPASI

Kita semua tahu bahwa MPASI dibutuhkan oleh bayi sebagai nutrisi tambahan sejak usia bayi 6 bulan, karena pada usia 6 bulan bayi mulai membutuhkan nutrisi tambahan selain ASI.

Faktanya periode MPASI adalah usia emas dimana anak mulai belajar dan mengenal makan, namun nyatanya banyak bayi mengalami gagal tumbuh atau stunting karena pemberian MPASI yang kurang baik.

Aneka sajian MPASI dengan nutrisi terbaik dan rasa yang disukai anak adalah bagian penting dalam pemberian MPASI guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan di periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Mitos Seputar MPASI

Pada talkshow "Wisata Raya MPASI" semua peserta diajak untuk bermain kuis tentang mitos dan fakta seputar MPASI. Hasilnya banyak peserta yang semuanya adalah Ibu yang memiliki anak periode MPASI masih percaya dengan mitos seputar MPASI.

Mitos Seputar MPASI

“MPASI tidak boleh memiliki rasa”
“MPASI tidak boleh menggunakan bumbu”
“MPASI tanpa variasai rasa tidak berkaitan dengan GTM (Gerakan Tutup Mulut)”

dr. Miza Dito Afrizal SpA, Dokter Spesialis Anak dalam talkshow tentang “Wisata Rasa MPASI” menerangkan bahwa “Dari sekian banyak mitos yang beredar, salah satu yang paling sering muncul adalah perihal rasa.

Karena indera pengecap bayi belum sempurna, MPASI dianggap tidak perlu memiliki rasa, sehingga penggunaan gula, garam atau bumbu lainnya harus dihindari.

Faktanya, penambahan gula, garam dan bumbu diperbolehkan selama masih dalam batasan rekomendasi. Perlu diketahui bahwa sejak dalam kandungan, anak sebenarnya sudah mulai mengenal berbagai rasa dari makanan yang diasup oleh sang ibu.

ASI sendiri bahkan sudah memiliki rasa manis gurih yang merangsang bayi untuk lahap mengonsumsinya. Jadi, rasa MPASI yang hambar atau tidak enak justru menjadi salah satu penyebab utama anak melakukan Gerakan Tutup Mulut atau GTM.

“Ibu perlu membimbing anak melakukan ‘Wisata Rasa’ di tahapan pengenalan MPASI dengan menambahkan gula, garam, atau bumbu lainnya sesuai takaran yang direkomendasikan agar membantu anak mengeksplorasi berbagai jenis bahan makanan dan rasa, sekaligus menambah nafsu makannya,” dr. Miza Dito Afrizal SpA, Dokter Spesialis Anak

Kampanye “Wisata Rasa MPASI Royco”

Royco menegaskan komitmennya dalam mendampingi para Ibu di Indonesia memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan balita pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan meluncurkan kampanye “Wisata Rasa MPASI Royco”.

Sebagai bagian dari program Royco Nutrimenu, Royco menghadirkan kampanye ‘Wisata Rasa MPASI Royco’ melalui inovasi Royco Kaldu Spesial Hijau Rasa Jamur dan Rasa Ayam yang diformulasikan tanpa micin, lebih rendah garam, dan tanpa pengawet  sehingga cocok dipergunakan dalam aneka menu MPASI.

"Kampanye ini bertujuan mendorong para ibu untuk terus memperkaya pengetahuan seputar Makanan Pendamping ASI (MPASI) – termasuk mitos dan faktanya – serta menghadirkan buku resep yang siap menjadi panduan ibu dalam mengkreasikan aneka menu MPASI sesuai pedoman “Isi Piringku”. Amaryllis Esti Wijono, Direktur Nutrition Unilever Indonesia

Di kampanye ini, Royco ingin membantu para ibu menghadirkan aneka sajian MPASI dengan nutrisi terbaik dan rasa yang disukai anak guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan di periode 1.000 HPK

“Selama puluhan tahun, Royco selalu menjadi andalan ibu dalam menyajikan aneka hidangan lezat bernutrisi bagi keluarga. Dengan purpose Gerakan Pangan untuk Masa Depan, Royco memiliki komitmen berkelanjutan untuk berperan mencegah berbagai permasalahan malnutrisi di tengah keluarga Indonesia, tak terkecuali dalam periode MPASI.” Amaryllis Esti Wijono, Direktur Nutrition Unilever Indonesia

Fakta Tentang MPASI

MPASI Harus Enak dan Kaya Rasa

Selama ini, kita berfikir bahwa MPASI tidak boleh memiliki rasa, padahal, UKK IDAI menganjurkan bahwa MPASI harus memiliki variasi rasa lho.

MPASI harus Enak dan Kaya Rasa, Mengapa? hal ini penting karena beberapa hal, yaitu :

• ASI sudah memiliki rasa yang menyerupai makanan yang dikonsumsi oleh Ibu. MPASI tanpa rasa yang bervariatif akan menurunkan selera makan anak
• USIA MPASI mulai dari 6 bulan adalah saat yang tepat untuk penambahan bumbu dan MPASI yang enak dapat mencegah Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak

Menu MPASI Harus Memiliki Variasi Pilihan Rasa

• ASI sendiri sudah memiliki rasa
• Usia MPASI adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan berbagai rasa (wisata rasa)
• Menghindari Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada si kecil

Menu MPASI harus memiliki variasi pilihan rasa" UKK IDAI

Bumbu Pada MPASI

Selama ini, penambahan bumbu (garam) merupakan hal yang harus dihindari pada menu MPASI. Padahal, MPASI boleh menggunakan bumbu asal sesuai dengan ketentuan.

Berdasarkan anjuran MPASI Kemenkes yang dituangkan dalam Isi Piringku, kandungan natrium dari garam yang dianjurkan untuk anak usia 6 bulan adalah 370 mg per hari dan untuk usia 12 bulan adalah 800 mg per hari.

Mitos : MPASI tidak boleh menggunakan bumbu
Fakta : MPASI boleh menggunakan bumbu selama sesuai dengan ketentuan
Pilih bumbu masak yang tanpa micin, lebih rendah garam dan tanpa pengawet.

Panduan garam untuk MPASI per hari

Umur 6-11 bulan = 1 gram
Diatas 12 bulan = 2 gram

Sumber : Kemenkes

Fakta Seputar MPASI

• MPASI harus enak dan kaya rasa
• MPASI boleh menggunakan bumbu, asal sesui dengan ketentuan
• Variasi rasa MPASI dapat mencegah GTM

Baca juga : MPASI Sehat Seimbang

Menu MPASI Nikita Willy

Pada Wisata Rasa Royco Nikita Willy turut berbagi pengalaman sebagai seorang new mom termasuk bagaimana dirinya menyiapkan menu MPASI untuk baby Issa.

Nikita Willy juga turut mendemokan salah satu menu MPASI yang diberikan kepada baby Isa yaitu “Bakso Ayam Tahu”. Nikita Willy juga merasa bahagia karena sekarang ada pilihan rangkaian Royco Kaldu Spesial dan buku resep MPASI, dirinya lebih percaya diri mengekplorasi variasi menu yang flavorful dan bernutrisi seimbang untuk baby Issa.

"Aku sangat paham betapa pentingnya untuk selalu teredukasi dengan informasi yang terpercaya. Aku sendiri terus belajar di fase MPASI ini, termasuk dalam menyusun menu MPASI yang menarik, baik dari ragam rasa ataupun bahannya supaya bisa memberikan pengalaman ‘Wisata Rasa’ yang menyeluruh untuk Issa". Nikita Willy

Kerjasama IPB University dan Royco

Tak hanya itu, Royco dan IPB University juga melakukan pemberdayaan kepada para kader kesehatan mengenai edukasi seputar nutrisi dan menu MPASI. Dijelaskan oleh Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB University.

Isu malnutrisi merupakan persoalan gizi yang harus dientaskan melalui edukasi secara berkelanjutan. Kami turut mendukung dengan kegiatan training of trainers (ToT) dan demo masak MPASI ke 100 orang kader kesehatan di wilayah Bogor.

Di akhir training, Royco dan IPB University telah melakukan evaluasi, dan terbukti bahwa pemahaman para kader kesehatan mengenai MPASI telah meningkat sebanyak 56,2%. 

Selanjutnya, para kader akan menyebarluaskan pengetahuan yang telah didapatkan hingga menjangkau 1.000 ibu dengan bayi berusia di bawah 2 tahun.

Buku Sajian MPASI Homemade ala Royco Kaldu Spesial

Untuk lebih menyebarluaskan pesan tersebut, kampanye “Wisata Rasa MPASI Royco” salah satunya menghadirkan buku resep “Sajian MPASI Homemade ala Royco Kaldu Spesial” berisikan 30 menu MPASI yang terdiri dari resep MPASI 6 bulan, resep MPASI 9 bulan, resep MPASI 12 bulan (yang kandungan natriumnya sudah mengikuti rekomendasi Angka Kecukupan Gizi 2019 – Kementerian Kesehatan RI, serta cara membuat MPASI lezat bernutrisi seimbang.

Buku resep yang dapat diakses secara gratis melalui www.royco.co.id ini juga merupakan bagian dari program Royco Nutrimenu sehingga dikembangkan menggunakan pedoman "Isi Piringku".

Mencoba Menu MPASI Homemade Royco

Saat "Wisata Rasya MPASI Royco" Nikita Willy mendemokan menu MPASI yang biasa dibuat untuk baby Issa, nama menunya tahu bakso kuah. Cukup mudah dalam pembuatannya dan kandungan gizinya juga cukup lengkap.

 

• 600ml kaldu ayam tanpa garam
• 6 buah tahu putih kecil, belah tidak putus
• 1 buah wortel, iris seperti bunga 1cm
• 1/2 batang daun bawang hijau, iris halus

Isi Tahu Bakso

• 180 g daging ayam giling halus
• 3 sdm bawang bombay, cincang halus
• 1,5 sdm maizena
• 1 siung bawang putih, haluskan
• 1/4 sdt Royco Kaldu Spesial Ayam
• 1 cm jahe, haluskan
• 1/4 sdt gula pasir

Cara Membuat Tahu Bakso Kuah

1. Isi : dalam wadah campur daging ayam giling, daun bawang, tepung maizena, bawang putih, Royco Kaldu Spesial Ayam, jahe dan gula pasir, aduk hingga rata
2. Isi tahu dengan adonan ayam, ratakan, ulangi hingga bahan habis
3. Didihkan tahu, rebus tahu hingga matang, tambahkan wortel, rebus wortel hingga hingga empuk, lalu angkat
4. Tata dalam mangkuk saji, taburi dengan daun bawang
5. Sajikan dengan nasi putih hangat

Inilah hasilnya, duh jadi ingin mencoba 29 menu sajian MPASI homemade royco lainnya.. yuk moms coba juga 30 menu sajian MPASI homemade ala Royco Kaldu Spesial.

--

Semoga oleh-oleh dari menghadiri "Wisata Raya MPASI Royco" ini bermanfaat ya, semoga si kecil jauh dari gerakan tutup mulut (gtm) karena moms mengajak si kecil wisata rasa mpasi.

Salam hangat,
Elly Nurul